Perbedaan dan Fungsi Speaker Subwoofer, Woofer, Midrange, dan Tweeter

Bagi penggemar audio yang berkualitas tinggi, tentu tak asing akan istilah subwoofer, woofer, midrange, dan tweeter. Semuanya itu adalah jenis speaker untuk audio yang dibuat berbeda-beda sesuai dengan spektrum frekwensi tertentu, yang ketika semuanya diaplikasikan dengan baik dan seimbang maka akan menghasilkan kualitas audio yang detail dan akurat.

Dalam sebuah alunan musik seperti pop rock menghadirkan berbagi suara-suara dari sejumlah intrument musik yang berbeda. Disana ada suara simbal, suara gitar bass, suara bass drum, suara perkusi, suara gitar, suara vokal, dsb. Suara yang dihasilkan dari berbagai alat musik tersebut berada dalam rentang frekwensi yang bisa didengar manusia yaitu dari yang terendah 20Hz – sampai yang tertinggi 20000Hz. Nah untuk itulah diciptakan beberapa jenis speaker sebagai penguat suara yang dibuat khusus agar mampu menghadirkan alunan suara musik yang lebih akurat sesuai dengan range frekwensi yang dikehendaki. Jenis speaker itu kita kenal dengan sub-woofer, woofer, midrange, dan tweeter. Apa dan siapkah mereka?

Sub-woofer, Woofer, Midrange dan Tweeter

Tweeter

tweeterTweeter adalah jenis speaker yang dibuat untuk mereproduksi frekuensi audio yang lebih tinggi seakurat mungkin. Frekwensi yang dihandel tweeter biasanya berkisar antara 2.000 Hz hingga 20.000 Hz. Frekwensi yang lebih tinggi umumnya dianggap sebagai batas atas dari apa yang mampu didengar oleh telinga manusia.

Tweeter didesain menggunakan kumparan suara yang tersuspensi dalam sebuah medan magnet tetap. Kumparan suara menghasilkan medan magnet variabe, yang ketika bekerja bersama-sama dengan medan magnet tetap maka memungkinkan kumparan suara dan diafragma bergetar. Getaran inilah yang akhirnya menghasilkan suara treeble yang nyaring yang kita dengar setiap kali mendengarkan suara audio.

Baca juga :

 Midrange

speaker MidrangeMidrange disebut juga suara tengah, dirancang agar bisa mereproduksi frekuensi suara dalam kisaran 250 Hz hingga 2.000 Hz. Speaker midrange juga bekerja menghasilkan getaran seperti tweeter.

Midrange sebenarnya adalah elemen penting dari sebuah sistem speaker, karena dikisaran frekwensi midrange ini adalah tempatnya mayoritas suara yang kita dengar. Midrange memungkinkan untuk secara akurat mereproduksi suara alat musik tertentu, misalnya suara gitar string, biola, ketipung tak, tom-tam, piano, harmonika, dsb dan terutama suara vokal penyanyi.

Speaker midrange umumnya berdiameter lebih besar daripada tweater yaitu sekitar 6 inch hingga lebih besar hingga 10 inch dan tidak dilengkapi dengan karet suspensi pada membran/daun speakernya.

 

Woofer

wooferWoofer pada dasarnya kebalikan dari tweeter. Tweeter menghasilkan suara frekuensi tinggi, sementara woofer mereproduksi suara rendah yang biasanya di antara rentang 40 Hz dan 500 Hz.

Woofer adalah speaker yang dibuat dengan menggunakan kumparan suara (yang melekat pada bagian belakang kerucut speaker) serta medan magnet untuk membentuk apa yang disebut motor listrik linear. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan, kemudian kumparan mulai bergetar. Getaran ini akan mendorong atau menarik daun speaker, dan menciptakan gelombang suara frekuensi rendah. Woofer memungkinkan untuk menghadirkan suara alat musik tertentu secara akurat seperti bass gitar dan kick drum.

Woofer tersedia berbagai ukuran yang beredar dipasaran. Untuk audio kelas indoor woofer(mobil dan rumahan) juga tersedia ukuran 6 inch – 12 inch –  untuk audio lapangan tersedia ukuran 15 inch – 18 inch. Biasanya speaker woofer dibuat dengan magnet yang lebih besar serta memiliki kemampuan daya yang lebih besar daripada midrange  – juga biasanya dilengkapi suspensi untuk membran agar memungkinkan getaran nada pada frekwensi rendah yang besar.

Baca juga :

Baca Juga :  Skema Box Speaker F1 (Funktion One) 18 inch Double, Untuk Bass Jauh

Full Range?(tambahan informasi)

ACR 12” C-1230-PA MK2 SPECIAL NEW

Apakah loudspeaker fullrange, kok tidak disebutkan dalam judul? ya karena inti dari loudspeaker audio profesional secara mendasar adalah tweeter, midrange, woofer, dan sub-woofer – tanpa full-range pun audio sudah bisa didengar dengan baik. Akan Kamu juga perlu mengenalnya karena full-range juga sering diaplikasikan pada soundsystem performance atau profesional.

Sesuai dengan namanya yang artinya dari bahasa inggris yaitu “Rentang Penuh” , adalah driver atau loudspeaker yang dibuat/diharapkan untuk mereproduksi suara audio di semua rentang frekwensi rata-rata bisa didengar manusia (Audiosonic) antara 20Hz – 20000Hz.

Akan tetapi rentang frekwensi dari speaker full-range tersedia beragam sesuai yang ditetapkan produsen, misalnya ada yang baik direntang 40Hz-1500Hz dst.

Jadi sebaliknya juga. Walaupun tanpa tweeter, midrange dan woofer, hanya pakai speaker full-range saja audio masih bisa didengar dengan baik – karena sesuai karakteristiknya bisa meng-cover semua suara dari berbagai jenis alat musik sehingga bisa didengar secara utuh. Akan tetapi walau bagaimanapun juga hal itu masih belum cukup mumpuni bagi para profesional, atau pendengar musik yang menginginkan suara musik yang detail dan akurat.

Penggunaan full-range seringkali untuk perangkat yang lebih menonjolkan suara tengah dan sedikit suara bass, contoh speaker aktif guitar, speaker publik address di mal-mal dsb, dan juga radio/tape  recorder jaman dulu dll.

Full range yang berspesifikasi tinggi masih banyak dipakai untuk sound-system lapangan praktis, dimana yang lebih mementingkan suara keras dan menjangkau jarak jauh seperti dalam pesta hajatan atau pesta rakyat.

Jenis speaker lainnya (tambahan informasi)

Speaker Corong/Horn yang orang lebih mengenal merk TOA, ini mungkin masuk ke jenis midrange karena jenis speaker ini tak menghasilkan nada tinggi dan rendah dengan baik. Hanya saja didesain berbentuk cerobong yang bertujuan agar suara menjangkau jarak jauh sekaligus sebagai resonansinya.

Speaker Coaxial? Speaker coaxial umumnya di peruntukkan untuk keperluan otomotif karena pada dasarnya perpaduan antara tweeter, midrange, dan woofer yang dibuat menjadi satu tujuannya agar praktis dipasang didalam mobil yang sempit. Baca informasinya di : Jenis-jenis Speaker Pada Sistem Audio Mobil yang Wajib Diketahui

Sub-woofer

Pengertian subwooferSubwoofer didesain khusus untuk mereproduksi frekuensi suara yang sangat rendah – biasanya antara 20 Hz dan 120 Hz. Subwoofer terutama banyak digunakan untuk audio seperti home theater, dimana yang memungkinkan untuk mereproduksi suara seperti suara gemuruh ledakan, benda jatuh, gemuruh suara pesawat, ombak laut, pukulan, dsb untuk membuat suasana menonton film menjadi lebih dramatis.

Desain khusus subwoofer bisa mencakup mulai dari jenis speaker yang lebih berat dari woofer biasa, box speaker model bass reflex dan low-pass-filter pada perangkat amplifier sehingga bisa benar-benar bisa mereproduksi frekwensi terendah yang bisa didengar manusia yaitu 20Hz.

Sub-woofer tak hanya dimonopoli oleh home theatre atau audio mobil, tetapi juga mulai banyak diaplikasikan untuk sound system lapangan. Untuk sebuah sistem audio, tanpa subwoofer sudah cukup baik didengar, ingin ditambah atau tidak adalah masalah selera. Audio yang berkelas mampu menghadirkan kualitas sound yang akurat dan detail, untuk itu biasanya dilengkapi dengan woofer/subwoofer, midrange, dan tweeter.

Loudspeaker tweeter, midrange dan woofer masih membutuhkan crossover passive untuk filter pembagi suara agar kinerjanya baik dan aman dari kerusakan akibat daya amplifier yang tidak sesuai didalam satu box speaker 3-way. Baca infonya di Crossover Pasif, Fungsi Dan Kegunaan Dalam Sistem Speaker Audio

Demikian pembahasan tentang Perbedaan, Fungsi Speaker Subwoofer, Woofer, Midrange, dan Tweeter sebagai pengetahuan dasar bagi Kamu yang ingin mengenal dunia audio lebih jauh serta seluk beluknya.

Tags:

3 Comments

  1. Abu Bakar Siddik November 15, 2022
  2. Shaq September 28, 2021
  3. anto Desember 25, 2018

Leave a Reply