Penyebab Driver Power Amplifier Class AB Suaranya Serak

Masalah driver power amplifier bersuara serak class AB khususnya ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Suara serak disebabkan oleh signal yang tidak linier atau cacat signal, jadi kita harus mengetahui mengapa bisa terjadi cacat signal untuk bisa memperbaikinya. Cacat signal ini bisa terjadi disetiap tingkat yaitu mulai dari osilator, bias, penguat driver tingkat 1 atau tingkat 2. Baca artikel ini sampai habis supaya paham persoalannya!

Mengetahui Penyebab Driver Power Amplifier Class AB Suaranya Serak Dan Cara Mengatasinya

Jika kita memiliki osciloscop pasti akan bisa dengan mudah mengetahui tingkatan penguat mana yang mengalami masalah cacat signal sehingga kita bisa fokus ubek-ubek di blok yang terbatas sehingga lebih mudah. Masalahnya tak semua dari kita bisa memiliki osiloscop karena harganya mahal dan biasanya hanya dimiliki profesional.

PENYEBAB SUARA SERAK DRIVER AMPLIFIER CLASS AB

Pastikan tegangan dari power supply memadai

Power supply penyebab yang seringkali menjadi biangnya suara serak pada driver amplifier class ab atau mungkin class apapun. Misalnya sebuah driver membutuhkan tegangan 25VDC, maka pastikan tegangan itu hadir dengan baik dan blok penyearah yatu dioda bridge bekerja dengan baik/normal dan elco filter masih dalam keadaan bagus. Ukur tegangan dengan avometer digital dan pastikan tegangan yang hadir baik simetris atau bukan tidak berada dibawah rentang tegangan minimum. Jika driver amplifier dibuat untuk daya 80-150Watt arus yang dianggap memadai adalah 5 ampere.

Periksa blok osilator

DRIVER POWER AMPLIFIER SUARA SERAK

Blok osilator adalah tahap penguatan awal/input yang bertugas untuk menerima sinyal audio dari sumber input misalnya player mp3/dvd, atau mixer, untuk menguatkan amplitudo sinyal tersebut sebelum masuk ke blok selanjutnya. Pada amplifier class AB, biasanya digunakan tahap penguatan menggunakan transistor bipolar sebagai penguat. Tahap ini bekerja untuk meningkatkan amplitudo sinyal input agar bisa diolah lebih lanjut.

Kerusakan atau ketidak normalan yang terjadi pada blok ini bisa menyebabkan cacat signal, jadi periksa dan pastikan blok ini normal. Tanpa osiloscop kita hanya bisa mengukur resistor yang ada apakah memiliki resistansi yang sesuai atau tidak, cek komponen aktif yaitu transistor atau IC yang ada di blok ini juga pastikan elco-elconya masih normal.

Periksa blok biasing

Dalam rangkaian power amplifier class AB, diperlukan proses biasing dan pengaturan quiescent current (arus istirahat) agar transistor driver dan penguat akhir/final siap untuk menguatkan sinyal audio tanpa distorsi. Biasing dan quiescent current mengatur kondisi kerja transistor pada posisi bekerja di sekitar titik tengah (bias point) karakteristik transfer transistor, sehingga transistor siap menguatkan sinyal audio yang masuk.

Blok biasing pada rangkaian amplifier bekerja untuk mengatur kondisi kerja transistor pada posisi yang sesuai untuk menghasilkan kinerja yang diinginkan. Komponen yang umumnya digunakan dalam blok biasing adalah sebagai berikut:

Resistor:
Resistor digunakan dalam rangkaian biasing untuk mengatur arus basis pada transistor. Biasanya, resistor polarisasi (polarizing resistor) digunakan untuk menentukan arus basis pada transistor, yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat penguatan dan distorsi pada amplifier. Resistor juga digunakan untuk membentuk pembagi tegangan (voltage divider) untuk menghasilkan tegangan referensi yang dibutuhkan dalam rangkaian biasing.

Transistor:
Transistor itu sendiri adalah komponen aktif yang penting dalam blok biasing. Transistor bipolar, seperti transistor jenis NPN atau PNP, digunakan dalam amplifier class AB untuk mengendalikan arus basis dan arus kolektor, serta untuk memastikan transistor beroperasi pada titik kerja yang sesuai. Transistor digunakan untuk menghasilkan bias pada transistor penguat keluaran sehingga berada pada kondisi linier saat tidak ada sinyal masukan/input.

Baca Juga :  Persamaan TL431, Karakteristik dan Kegunaannya

Dioda:
Dioda kadang-kadang digunakan dalam rangkaian biasing untuk menghasilkan tegangan referensi yang stabil. Sebagai contoh, dioda zener kadang juga digunakan untuk menciptakan tegangan referensi konstan yang diperlukan untuk mengatur bias transistor.

Potensiometer/trimpot:
Potensiometer adalah komponen resistif yang dapat diatur secara manual untuk mengubah resistansi. Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian biasing untuk mengatur resistansi atau tegangan pada suatu titik tertentu, seperti pada pembagi tegangan (voltage divider) untuk mencapai bias yang diinginkan. Terkadang ada jenis driver yang tidak menggunakan trimpot karena setelan bias sudah diwakili oleh resistor biasa atau resistor tetap.

Dalam rangkaian biasing, komponen-komponen aktif tersebut digunakan bersama-sama untuk mencapai kondisi kerja yang diinginkan pada transistor penguat. Penting untuk memperhatikan nilai-nilai komponen yang sesuai dan perhitungan yang tepat dalam rangkaian biasing agar transistor bekerja dalam rentang yang diinginkan, menghasilkan penguatan yang linier, dan mengurangi distorsi pada suara amplifier.

Blok bias iini sangat menentukan apakah suara serak atau tidak, dan ketika blok bias tidak menghasilkan titik bias yang sesuai maka bisa menyebabkan suara amplifier menjadi serak . Komponen-komponen yang nilainya tidak akurat yaitu resistor bisa menyebabkan serak jadi periksa apakah semua resistor yang ada diblok bias memiliki nilai yang sesuai?

Dioda yang setengah short atau transistor yang bocor pada blok bias bisa menyebabkan suara terdistorsi sehingga suara serak. Jadi pastikan komponen aktif ini dalam keadaan normal, jika ragu ganti saja semuanya sebab komponen yang setengah rusak biasanya tidak bisa diukur dengan multimeter biasa.

Setelan bias ( jika menggunakan trimpot) harus diatur dengan tepat, karena jika arus tegangan bias untuk transistor penguat akhir terlalu kecil menyebabkan suara serak dan jika terlalu besar bisa menyebabkan transistor penguat akhir dan driver overheat dan rusak. Cara untuk menyetel bias baca juga artikel ini : Cara Menyetel Bias Dan DC Offset Pada Driver Amplifier Class A/B

Periksa blok driver dan penguat akhir

Tahap penguatan keluaran adalah bagian penting dari sebuah power amplifier. Setelah sinyal audio yang masuk diperkuat oleh tahap penguatan input hingga mendapat biasing, sinyal tersebut akan diteruskan ke tahap penguatan akhir untuk dikuatkan menjadi sinyal yang memiliki daya output yang lebih besar. Pada amplifier class AB, biasanya digunakan penguat daya (power amplifier) yang menggunakan transistor sebagai komponen utamanya. Tahap ini bekerja untuk menghasilkan sinyal audio dengan daya yang cukup tinggi untuk menggerakkan speaker atau beban output lainnya.

Jika power supply => blok penguat bagian input/ oscilator => dan bias normal tapi suara masih serak maka kemungkinan besar ada masalah pada blok penguat akhir yaitu blok driver dan blok final. Pastikan resistor pada blok ini dalam kondisi normal juga, tetapi jika masih serak periksa apakah transistor driver dan final dalam kondisi baik? tapi perlu diingat bahwa transistor memiliki karakteristik Hfe, Nilai Hfe yang tidak normal atau tidak semestinya bisa menyebabkan suara serak meskipun ketika ditest menggunakan avometer dalam kondisi tidak short.

Jadi tentu kamu harus memastikan jika Hfe transistor penguat akhir masih bagus sesuai dengan datasheet pabrikan.

Periksa Speaker

Speaker terkadang dilalaikan sebab jika di ukur dengan avometer masih tidak putus dianggap normal. Belum tentu karena beberapa faktor bisa menyebabkan speaker menghasilkan serak , jadi cobalah menggunakan speaker lain sebelum memvonis driver yang bermasalah.

Demikian tentang Penyebab Driver Power Amplifier Class AB Suaranya Serak serta cara mengatasinya, semoga bermanfaat!

Leave a Reply