Cara Membuat Trafo Non-CT Menjadi Power Supply Tegangan Simetris

Banyak pertanyaan melalui komentar, Om bagaimana kalau trafo CT diganti yang non-CT sebab saya hanya punya itu apa bisa dipakai? Sebenarnya bisa saja diakali dengan cara tertentu untuk semua rangkaian elektronika, tetapi dalam topik kali ini kita bicara khusus power supply untuk Power Amplifier yang menggunakan tegangan simetris yaitu (+) 0 (-) misalnya driver class A/B umumnya.

Dan ketika saya balas, bisa akan tetapi masih ada pertanyaan lagi “apakah ada bedanya?, lebih baik yang mana?” ini adalah pertanyaan umum dan wajib dijelaskan sebagai tanggung jawab moral sebagai penulis artikel hehe…

Menjadikan Trafo non-CT Menjadi Power Supply Simetris untuk Driver Class A/B?

Perbedaan Trafo CT dan Non-CT

Tentu kalian sudah paham tentang jenis trafo CT dan non-Ct karena ini adalah pengetahuan dasar dalam dunia elektronika. Dan yang saya rasa perlu jelaskan adalah penyearah gelombangnya saja, yaitu rangkaian yang bekerja untuk mengubah arus bolak-balik(AC) menjadi arus searah (DC).

Rangkaian penyearah ini menggunakan dioda sebagai komponen utama karena memiliki karakteristik melewatkan arus searah dan menghambat arus sebaliknya. Jadi apabila arus AC dimasukkan kedalam dioda maka dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah(1/2) gelombang saja dan yang setengahnya dihambat.

Penyearah gelombang (wafe-rectifier) ada 2 tipe dibawah:

Penyearah setengah gelombang (half-wafe rectifier)

Saya tak akan menjelaskan gelombang penyearah secara rinci karena lebih enak pada topik dalam artikel tersendiri supaya tidak bingung.

penyearah setengah gelombang

1 buah dioda sebagai penyearah dan satu buah elco sebagai perata sudah cukup untuk membuat power supply.  Akan tetapi power supply seperti itu disebut menggunakan penyearah setengah gelombang.  Hal ini memanfaatkan prinsip kerja dari dioda rectifier seperti yang sedikit saya gambarkan tadi diatas, yaitu jika sinyal input berupa sinyal positif, maka dioda mendapat bias maju dan arus positif menuju beban. Dan jika sinyal input berupa siklus negatif maka dioda mendapat bias mundur sehingga arus tidak mengalir ke beban.

Penyearah setengah gelombang jarang digunakan dalam aplikasi power supply linier karena kurang kuat arusnya daripada bentuk 1 gelombang, karena yang keluar hanya setengahnya dari gelombang arus yang mengaliri lilitan primer dari trafo. Ya secara logika jumlah setengah itu tidaklah utuh, dan jumlah satu tentu yang utuh.

Analogi angkat bebannya demikian; setengah gelombang itu ibarat kalian menyangga barbel sebagai beban diatas kepala dengan satu tangan, sedangkan satu gelombang ibarat kalian menyangga barbel diatas kepala dengan dua tangan.

Penyearah gelombang penuh(full-wafe rectifier)

Dengan 4 dioda

penyearah gelombang penuh ouput tegangan tunggal

Dengan 2 dioda
diagram skema penyearah gelombang penuh

Trafo CT dengan 2 dioda

Baca Juga :  Cara Menaikkan Tegangan SMPS Jaring 12V Menjadi 24V

Dengan 4 dioda , simetris

penyearah gelombang penuh ouput tegangan simetris

Rangkaian penyearah gelombang penuh adalah gabungan dari 2 buah penyearah setengah gelombang yang hidupnya bergantian setiap setengah siklus. Sehingga arus dan tegangan rata-rata dua kali dari penyearah setengah gelombang. Jadi gelombang penuh tegangan AC dari PLN yang masuk ke lilitan primer trafo dikeluarkan dalam bentuk gelombang penuh juga dari penyearah. Ibarat seperti mengangkat barbel dengan dua tangan tadi tenaganya.

Penyearah gelombang penuh bisa menggunakan trafo CT maupun non-CT, jadi tidak wajib menggunakan trafo jenis CT. Yang membedakannya adalah rangkaian dan jumlah dioda rectifiernya. Jika trafonya non CT maka jumlah diodanya ada 4 dan dirangkai jembatan(bridge) , jika trafonya CT maka cukup menggunakan 2 buah dioda rectifier saja.

Semoga bisa menjelaskan, apabila masih belum jelas tentang wafe-rectifier ini bisa browsing mencari artikel yang komplit khusus membahas ini. Dan saya rasa dalam artikel ini sudah cukup untuk membuat kalian lebih paham soal topik kita kali ini yaitu Trafo Non-CT menggantikan Trafo CT untuk power supply driver amplifier yang membutuhkan asupan tegangan simetris.

Cara 1 : 1 buah trafo non CT untuk menggantikan trafo CT

Trafo non-CT emang bisa dipakai? ya bisa lihat skema berikut :

Membuat trafo biasa menjadi tegangan CT

Seperti pada rangkaian diatas, trafo kalian yang non-CT sudah bisa menghidupkan driver amplifier class A/B misalnya power ocl 150W dimana yang memerlukan tegangan simetris.

Masalahnya, penyearah diatas adalah tipe penyearah setengah gelombang, jadi arusnya jelas tidak semaksimal biasanya yang CT yang tentu auto-gelombang penuh.

Kalau hanya sekedar amplifier bisa bunyi sih tak masalah, tapi daripada drivernya tidak hidup karena belum ada trafo CT boleh dicoba cara 1 diatas.

Cara 2 : 2 buah trafo non CT untuk menggantikan 1 trafo CT

Nah ketika kalian menambahkan satu buah trafo lagi yang sama persis baik pin tegangan maupun arusnya baru bisa menggantikan trafo CT secara 100% alias sudah mendapatkan penyearah gelombang penuh. Berikut skemanya :

2 tro non ct dibuat menjadi ct

Ketika driver menggunakan 2 trafo non CT, apakah ada bedanya?

  • Secara teori tentu tidak ada perbedaan hasil dengan apabila pakai 1 trafo CT seperti biasanya, karena driver mendapatkan asupan tegangan sama-sama dalam bentuk gelombang penuh.
  • Mungkin ada perbedaan jika, kalian menggunakan 2 buah trafo non-CT misalnya masing-masing  3 ampere, maka bisa lebih besar daripada pakai 1 trafo CT 5 amper. Karena Trafo 3A+3A = 6A.

Mengapa saya hanya bisa bicara secara teori, atau mungkin? Karena dalam dunia kelistrikan itu teori harus dikonfirmasi dengan praktek dan ujicoba. Kalau sekedar bisa sih bisa secara teorinya memang tak ada masalah, hanya saja beberapa faktor mungkin bisa saja berpengaruh misalnya ampere atau tegangan dari kedua trafo berbeda meskipun sedikit. Hal lain bisa malah menjadi lebih baik, atau bisa lebih buruk? makanya yuk dicoba karena banyak praktek adalah kunci !!

Leave a Reply