Amplifier Common Collector Vs Common Emitter

Power amplifier merupakan salah satu unsur penting dalam dunia audio dan komunikasi. Dua konfigurasi umum dari power amplifier adalah Common Collector (CC) dan Common Emitter (CE). Apakah yang dimaksud? artikel ini akan membahas perbedaan antara keduanya dan keunggulan masing-masing konfigurasi.

Konfigurasi Common Collector dan Common Emitter Pada Amplifier, Kelebihan Kekurangan

Common Collector (CC) Power Amplifier

Common Collector, juga dikenal sebagai emitter follower, adalah jenis power amplifier dengan kolektor dari transistor bersama-sama dengan sinyal input(sinyal masuk ke basis keluar melalui colector). Konfigurasi ini memiliki tegangan keluaran yang hampir sama dengan tegangan input. Salah satu keunggulan utama CC amplifier adalah impedansi input yang tinggi dan tegangan keluaran yang stabil.

Keuntungan lainnya adalah bahwa konfigurasi CC amplifier tidak memerlukan coupling capacitor di input karena tegangan outputnya hampir sama dengan tegangan input. Namun, kekurangannya adalah gain tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan Common Emitter amplifier.

Baca juga : Definisi Daya RMS Dengan Satuan Watt Power Amplifier

Pada konfigurasi Common Collector (CC), output sinyal diambil dari terminal kolektor transistor,

  • Output sinyal diambil dari terminal kolektor.
  • Tegangan keluaran hampir sama dengan tegangan input.
  • Keuntungan tegangan rendah, tetapi impedansi output tinggi.

Common Emitter (CE) Power Amplifier

Common Emitter adalah konfigurasi power amplifier di mana sinyal input terhubung ke emitter transistor(sinyal masuk ke Base keluar dari Emitor). Konfigurasi ini memberikan gain tegangan yang tinggi, membuatnya cocok untuk aplikasi di mana amplifikasi sinyal sangat diperlukan.

Salah satu kelemahan CE amplifier adalah impedansi input yang relatif rendah, dan ini dapat memerlukan coupling capacitor di input untuk mencegah terjadinya efek DC. Namun, dengan gain yang tinggi, CE amplifier sering digunakan dalam aplikasi di mana amplifikasi sinyal adalah prioritas utama.

Pada konfigurasi Common Emitter (CE), output sinyal diambil dari terminal emitter transistor.

  • Output sinyal diambil dari terminal emitter.
  • Keuntungan tegangan tinggi, tetapi impedansi output rendah.
  • Diperlukan coupling capacitor di output untuk menghilangkan komponen DC dan mencegah distorsi crossover.

Perbandingan Antara CC dan CE Power Amplifier

Common Colletcor :

  • memiliki gain tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan CE.
  • memiliki impedansi input yang tinggi.
  • tidak memerlukan coupling capacitor di input.
  • memiliki tegangan output yang hampir sama dengan tegangan input.

Common Emitter :

  • memiliki gain tegangan yang tinggi, membuatnya ideal untuk aplikasi di mana amplifikasi sinyal diperlukan.
  •  memiliki impedansi input yang relatif rendah.
  • memiliki tegangan output yang bisa berbeda secara signifikan dengan tegangan input.
  • sering memerlukan coupling capacitor di input untuk mengatasi efek DC.

Baca juga : Cara Kerja Driver Amplifier Class TD Dan Kelebihannya

Ketika digunakan sebagai penguat akhir dalam power amplifier, terutama pada kelas AB, konfigurasi Common Collector (CC) seringkali lebih umum karena memiliki impedansi output yang rendah, yang cocok untuk menghubungkan dengan beban rendah seperti speaker. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, pada output mungkin tetap diperlukan coupling capacitor untuk menghilangkan komponen DC dari sinyal.

Baca Juga :  Pengertian Trafo, Fungsi, Jenis, Dan Kegunaaan

Kelebihan Dan Kekurangan Common Emitter Vs Common Collector

Mari kita tinjau kelebihan dan kekurangan dari konfigurasi Common Collector (CC) dan Common Emitter (CE) pada transistor penguat akhir power amplifier.

Common Collector (CC):

Kelebihan:

  • CC memiliki impedansi output yang rendah, sehingga dapat dengan baik menghubungkan dengan beban rendah seperti speaker tanpa memerlukan transformator output.
  • Tegangan output hampir sama dengan tegangan input, memberikan stabilitas tegangan yang baik.
  • Karena tegangan output hampir sama dengan tegangan input, seringkali tidak memerlukan coupling capacitor di output.

Kekurangan:

CC cenderung memiliki gain tegangan yang lebih rendah dibandingkan dengan CE.

Common Emitter (CE)

Kelebihan:

  • CE memiliki gain tegangan yang tinggi, membuatnya cocok untuk aplikasi yang memerlukan amplifikasi sinyal yang signifikan.
  • CE sering digunakan sebagai penguat akhir pada power amplifier karena kemampuannya memberikan amplifikasi daya yang tinggi.

Kekurangan:

  •  CE memiliki impedansi output yang tinggi, yang mungkin memerlukan transformator output atau coupling capacitor untuk mencocokkan impedansi dengan beban rendah seperti speaker.
  • Tegangan output dapat bervariasi, terutama jika tidak ada umpan balik yang memadai.

Baca juga : Penyebab Driver Power Amplifier Class AB Suaranya Serak

Impedansi Output?

Impedansi output rendah atau tinggi merujuk pada karakteristik resistif dari output dalam konteks ini yaitu amplifier. Hal ini dapat memengaruhi efisiensi ketika amplifier terhubung ke beban atau speaker.

  • Impedansi Output Rendah: Artinya amplifier dapat memberikan arus yang tinggi ke beban tanpa menurunkan tegangan output secara signifikan. Cocok untuk  diaplikasikan ke beban rendah yaitu speaker  dalam konteks power amplifier. Hal ini juga meminimalkan potensi penurunan tegangan pada kabel atau jalur transmisi.
  • Impedansi Output Tinggi: Ketika amplifier memiliki impedansi output tinggi, artinya cenderung memberikan tegangan output yang stabil, tetapi mungkin tidak dapat memberikan arus tinggi. Dalam konteks power amplifier, impedansi output rendah biasanya diinginkan karena dapat memberikan daya maksimum ke speaker dengan potensi penurunan tegangan yang minimal. Sebaliknya, perangkat yang menghasilkan sinyal rendah, seperti preamplifier, seringkali memiliki impedansi output tinggi agar dapat dihubungkan ke perangkat berikutnya dalam rantai audio tanpa menurunkan kualitas sinyal.

Kesimpulan

Pemilihan antara Common Collector dan Common Emitter untuk desain power amplifier tergantung pada kebutuhan aplikasi. Jika impedansi input yang tinggi dan stabilitas tegangan output yang menjadi prioritas, Common Collector mungkin merupakan pilihan yang baik. Namun, jika memerlukan amplifikasi sinyal yang tinggi, Common Emitter mungkin lebih sesuai.

Sebagai perancang sistem audio,  pemahaman yang mendalam tentang karakteristik dan perbedaan antara Common Collector dan Common Emitter power amplifier akan membantu memilih konfigurasi yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik dari proyek.

Tags:

Leave a Reply