TV LED sering ditemukan mengalami kerusakan hanya nyala lampu merah, gambar dan suara tidak muncul, tombol remot dan tombol yang nempel di TV tidak merespon /tidak bereaksi. Hal ini bisa terjadi pada semua TV LED karena rata-rata memiliki system yang sama saja baik polytron, akari, samsung dst. Jangan terburu-buru ambil kesimpulan memvonis kerusakan tanpa melakukan cek tegangan keseluruhan dari hilir sampai ke hulu. Kerusakan seperti ini bisa tergolong kerusakan ringan, artinya bahkan terkadang tak perlu mengganti komponen, tapi bisa juga merupakan kerusakan serius dimana kita harus mengganti chipset TV LED yang harganya mahal.
Tabel konten
Menemukan penyebab kerusakan TV LED Hanya nyala merah Tombol Tak merespon
Mengenali dasar blok dan jalur tegangan TV LED
TV LED pada umumnya menggunakan power supply SMPS atau AC MATIC yang sekarang sudah sangat populer karena efisiensi, biaya, dan memungkinkan untuk mengontrol tegangan yang lebih stabil, juga memungkinkan untuk mode stand-by yang bisa dikendalikan melalui remot. Jadi Power supply jenis SMPS memang paling cocok untuk kebanyakan perangkat digital termasuk televisi LED.
Pada TV LED, tegangan utama induk ouput dari trafo SMPS rata-rata 12V dan yang lainnya berfungsi sebagai feedback. Tegangan induk yang 12 volt ini akan dibagi untuk mensuplai beberapa modul yang ada, yaitu blok boost-up converter untuk backlight( biasanya dekat dengan modul power supply), dan untuk menyuplai mainboard utama dimana yang dipecah-pecah lagi untuk blok audio, chipset termasuk IC program dan IC memori, hingga menyuplai blok T-CON Board yang mengatur display/layar panel TV.
Didalam mainboard, tegangan utama 12 volt khususnya akan di konversi menggunakan rangkaian buck-converter yang bekerja untuk menurunkannya menjadi 5 DC . Tegangan 5volt ini untuk tegangan stand-by, USB, tuner dan juga akan diturunkan kembali oleh buck-converter LDO menjadi 3.3V untuk menyuplai IC SPI flash. Tegangan 3.3v LDO masih di turunkan lagi oleh buck converter menjadi 1.1v dan 1.25v V-CORE untuk menyuplai IC chipset atau IC besar/IC program. Dari tegangan 5 volt juga dibagi untuk menyuplai V-CORE, yang harus keluar tegangan sebesar 1.5V yang terhubung dengan sensor remot.
Untuk dapat mereparasi TV LED pada semua kasus termasuk kerusakan hanya lampu stand-by merah menyala tombol remot tidak merespon wajib mengetahui alur tegangan ini sebagai modal untuk melakukan test poin tegangan.
Langkah menemukan kerusakan TV LED hanya lampu merah nyala, dan tidak merespon tombol.
Sudah pasti kita membutuhkan multitester untuk mengecek semua tegangan, boleh analog atau digital sesuai mana yang paling enak menurut kita. Probe multitester yang warna hitam harus nempel pada ground (0) biasanya bisa ditempelkan pada body besi dari konektor USB dan lain-lain. Langkah-langka penelusuran jalur tegangan untuk menentukan kerusakan :
- Pastikan tegangan yang sudah disebutkan diatas tadi hadir, terutama V-CORE harus ada dulu tegangan 1.5vnya. Jika tegangan 1.5v sudah hadir, maka langkah selanjutnya adalah mengecek sensor remotnya.
- Sensor remot harus dipastikan bekerja dengan cara : (1) cek tegangan suplai blok sensor sebesar 5v. (2) Ukur tegangan pada pin IR pada sensor, lalu coba pencet tombol pada remot. Jika sensor bekerja, arusnya ada perubahan tegangan pada multitester.
- Jika sensor remote ternyata bekerja yang ditandai adanya perubahan tegangan pada pin IR sensor pada saat tombol remot dipencet, maka bisa dipastikan tidak ada masalah blok sensor, dan semua sumber tegangan yang ada.
- Langkah selanjutnya adalah mengecek tegangan pada pin IC SPI flash, pastikan tegangan hadir pada pin Vcc IC ini.
- Jika Vcc pada IC SPI hadir, maka kemungkinan besar SPI flash data/firmwarenya korup sehingga tidak merespon perintah dari sensor remote serta tidak menghadirkan tampilan apapun pada layar.
- Tindakan awal yang tidak berisiko adalah dengan cara mencoba FLASHing IC SPI flashnya dengan backup firmware yang sesuai dengan type TV tersebut. Backup firmware untuk IC flash memang terkadang susah ditemukan, tapi ya tetap harus diupayakan dengan cara meminta pada teknisi lain yang punya, beli di toko online spi flash yang sudah terisi jika ada. Ini memang sering menjadi masalah yang susah ketika tidak menemukan firmwarenya, dan jika memang tidak menemukan mungkin bisa mencoba firmware TV type lain tapi yang serupa, tapi syaratnya adalah resolusinya harus sama, dan juga IC besar /chipset IC-nya typenya juga sama.
- Jika kamu sudah menemukan firmware dan sudah melakukan flashing dengan benar, harusnya TV sudah normal kembali. Jika tidak maka, kemungkinan besarnya chipset utama/IC besar/IC program/IC chromanya rusak dan harus diganti.
- IC program chipset ini harganya cukup mahal, teknisi harus bisa memastikan dengan benar apakah kerusakan disebabkan karena chipset yang rusak atau tidak. Dan juga konfirmasi kepada pelanggan, apakah mau jika harus mengganti chipset, sebab kalau tanpa konfirmasi ditakutkan mereka tidak punya duit untuk membayar, dan TV tidak diambil.. ya ya ya… hehe
SARAN : Sebiknya backup dulu firmware aslinya dan simpan backupnya dengan baik sebelum ngeflash ulang SPInya jika mencoba flashing dengan firmware baru – yang bisa kamu dapatkan baik download atau dapat darimana; apalagi firmwarenya tidak sama dengan type TV tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi apabila proses Flashing gagal, dan mungkin saja terjadi insiden yang menyebabkan kerusakan IC SPi kamu masih punya backup firmware yang aslinya.
Bagi para Pengguna/Bukan Teknisi
Jika anda bukan seorang teknisi, apabila TV LED anda mendapati kerusakan seperti itu sebaiknya langung dibawa ke teknisi TV berpengalaman khususnya untuk TV LED. TV LED memiliki topologi yang sangat berbeda denga TV tabung, jadi teknisi yang menangani haruslah yang sudah berpengalaman dalam menangani TV LED.
TV LED lebih kompleks dan tegangan lebih halus serta komponen SMD yang sangat kecil. Butuh ketelitian, kehati-hatian dan bermodal pengetahuan yang cukup tentang TV LED. Keslahan sedikit bisa menyebabkan kerusakan baru atau kerusakan yang lebih parah. Pastikan TV LED anda ditangani oleh ahlinya.
Ongkos jasa servis TV LED bervariasi di setiap daerah dan setiap teknisi, karena terkadang teknisi juga mematok tarif berbeda tergantung jenis kerusakan, berapa jenis kerusakan, dan berapa besar tingkat kesulitannya. Ongkos untuk 1 jenis kerusakan rata-rata kurang lebih dikisaran 150 ribuan, itu belum termasuk suku cadang pengganti.