Fungsi Dan Cara Kerja Resistor

Resistor adalah jenis komponen elektronika yang hampir selalu ada di setiap sirkuit elekronika. Mengapa demikian, begitu pentingkah resistor ?

Fungsi Dan Cara Kerja Resistor, Serta Contoh Penggunaannya

Pengenalan Resistor Dan Fungsinya

Resistor adalah komponen dasar dalam rangkaian listrik yang berfungsi untuk menghambat aliran arus listrik. Fungsinya bisa bermacam-macam, tapi salah satu fungsi utamanya adalah untuk mengontrol arus listrik dalam suatu rangkaian.

Resistor dapat digunakan untuk :

  • membatasi arus,
  • mengatur voltase,
  • atau membagi tegangan.

Cara Kerja Resistor

Cara kerja resistor didasarkan pada sifat-sifat bahan penyusunya. Resistor terbuat dari bahan yang memiliki resistivitas, yaitu kemampuan untuk menghambat aliran arus listrik. Ketika arus listrik mengalir melalui resistor, maka terjadi hambatan yang menyebabkan penurunan tegangan atau pembatasan arus, sesuai dengan hukum Ohm yaitu (V = I * R), di mana V adalah tegangan, I adalah arus, dan R adalah resistansi.

Resistansi Resistor

Resistansi, atau nilai resistornya, diukur dalam satuan ohm (Ω),  ini dapat diatur oleh nilai resistivitas bahan, panjang resistor, dan luas penampangnya. Resistor dapat memiliki nilai tetap atau dapat diatur (variabel) tergantung pada aplikasinya.

Baca juga : Deskripsi, Fungsi, Cara Kerja, Kegunaan, Jenis-jenis Resistor

Jadi, secara singkat, resistor berfungsi menghambat aliran arus listrik dalam sebuah rangkaian dan bekerja berdasarkan sifat resistif dari bahan penyusunnya.

Contoh Penggunaan Resistor Untuk Membatasi Arus

Salah satu contoh penerapan resistor untuk membatasi arus adalah dalam rangkaian LED. LED (Light Emitting Diode) memiliki karakteristik tertentu terkait dengan tegangan dan arus yang diperlukan untuk menyala dengan baik. Jika tegangan atau arus yang melewati LED melebihi batas tertentu, dapat merusak LED.

Sebagai contoh, anggap kita memiliki LED dengan voltase kerja sekitar 2 volt dan arus sekitar 20 mA (0.02 A). Jika kita memiliki sumber daya dengan tegangan lebih tinggi, kita perlu menggunakan resistor untuk membatasi arus yang mengalir melalui LED supaya LED tidak rusak.

Berikut adalah contoh rangkaian sederhana:

Mari kita ambil contoh kasus rangkaian resistor untuk membatasi arus pada LED. LED (Light Emitting Diode) memiliki batasan arus tertentu yang harus dijaga agar tidak rusak. Misalnya, kita memiliki LED dengan voltase kerja sekitar 2 volt dan arus sekitar 20 mA.

Baca Juga :  Kelebihan Kekurangan Mosfet Vs Transistor Untuk Inverter

resistor membatasi arus*Pilih sumber tegangan dan LED dengan karakteristik tertentu (misalnya, LED dengan voltase kerja 2V dan arus 20mA).
*Hitung tegangan jatuh pada resistor menggunakan hukum Ohm:
V resistor= Vsource-V LED
*Hitung resistansi resistor menggunakan hukum Ohm: R = V resistor/1, di mana I adalah arus yang diinginkan (misalnya, 20mA atau 0.02 A).

Misalnya, kita punya sumber tegangan V source =5V, LED dengan V LED = 2V,  dan I=0.02I=0.02A

V resistor = 5V-2V=3V

R = 3V/0,02A = 150Ω

Dalam contoh ini, kita akan memilih resistor dengan nilai resistansi sekitar 150Ω. Dengan menambahkan resistor ini dalam rangkaian, kita bisa memastikan bahwa arus yang mengalir melalui LED tidak melebihi 20mA, sehingga LED agar tidak rusak.

Contoh Penggunaan Resistor Untuk Membatasi/membagi Tegangan

Misalnya kita memiliki sumber tegangan sebesar 10 volt dan ingin membatasi tegangan pada suatu titik dalam rangkaian menjadi setengah dari nilai sumber tegangan, yaitu 5 volt. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan pembagi tegangan dengan dua resistor.

Pilih resistor pertama (R1) dan resistor kedua (R2), misalnya, kita ingin menggunakan R1 sama dengan R2 untuk membuat pembagi tegangan yang sama. Hubungkan ujung satu R1 dengan sumber tegangan (10V) dan ujung lainnya dengan ujung satu R2. Ujung dua R2 dihubungkan dengan ground. Tegangan diambil dari titik pertengahan antara R1 dan R2.
Fungsi cara kerja resistor

Rumus pembagi tegangan:

Vnode = Vsource * (R2 / (R1 + R2))

Dengan R1 sama dengan R2, rumusnya menjadi:

Vnode = Vsource * (1/2)

Sekarang, kita bisa menghitung nilai resistor. Misalnya, kita bisa memilih R1 sama dengan R2 sama dengan 10 ohm.

Vnode = 10V * (10 ohm / (10 ohm + 10 ohm)) = 5V

Dengan konfigurasi ini, kita berhasil membatasi tegangan pada titik tersebut menjadi 5 volt. Jadi, jika ada beban atau komponen lain dihubungkan ke titik tersebut, tegangan di titik tersebut tidak akan melebihi 5 volt.

Penutup

Resistor adalah komponen yang berfungsi untuk membatasi arus dan tegangan serta membagi tegangan. Semoga artikel tentang fungsi dan cara kerja resistor ini beserta contoh menggunakannya untuk membatasi arus, membatasi dan membagi tegangan bisa bermanfaat!

Leave a Reply