Cara Merakit Power Amplifier Anti Dengung, Sederhana Tidak Bikin Pusing

Hello gaes, tahu nggak apa yang membuat audio amplifier kita terlihat tidak bagus? Kalau casing sih iya, tapi itu gampang dipermak tergantung kreatifitas. Nah meskipun casingnya bagus tapi kalau terdengar  dengung maka hasil rakitan kita terkesan amatiran dan berkualiats rendah. Betul kan? Dan memang kadangkala bunyi dengung ini membuat kita penasaran, gampang-gampang susah. Bukan sih, sebenarnya mudah saja asalkan kita tahu apa saja faktor yang bisa membuat power amplifier kita dengung. Sering ada yang mengeluh di kolom komentar perihal amplifier dengung ini, dan disini saya akan mencoba berbagai solusinya untuk sahabat SOLDER semuaaanya…

Faktor-faktor yang sering membuat amplifier dengung dan cara mengatasinya

Mengatasi amplifier dengung

1 Kabel

Kabel adalah penghantar yang digunakan untuk menghubungkan antar modul atau komponen, tentu kita sudah tahu sejak ilmu dasar kelistrikan. Terkadang pemula suka meremehkan kabel ini(termasuk saya dulu) padahal penting banget gituloh sebagai penghantar penghubung, ibarat jalan tol kabel juga tidak boleh bikin macet supaya perjalanan arus listrik lancar jaya. Kabel ini bisa diibaratkan sebagai slang air loh? persis seperti itu. Jika ukuran slang air sesuai dengan debit dan tekanan air maka air akan menjadi lancar tanpa tersendat, jika slang air terlalu kecil tak sesuai dengan debit dan besaran tekanan maka aliran juga terganggu termasuk jika slang terlalu panjang dan berkelok-kelok. Ini kabel mirip seperti itu juga!.

Jadi saya mau katakan, gunakan kabel yang sesuai dengan arus yang akan melaluinya. Bahkan listrik ini lebih rumit karakternya daripada air. Listrik ada signal frekwensi tinggi atau rendah selain ada tegangan yang tinggi atau arus yang tinggi. Kabel yang dipakai mengalirkan signal frekwensi tinggi tentu beda dengan kabel yang dipakai mengalirkan frekwensi rendah atau kabel tegangan biasa. Jadi:

  • Kabel untuk tegangan. Gunakan kabel untuk tegangan yang seuai dengan arus yang akan mengalirinya. Semakin besar arus, maka kabel harus lebih besar. Kabel SWG 18 sebagai contoh disarankan untuk kabel tegangan dengan arus diatas 5A.
  • Potong kabel yang cukup, tidak kepanjangan sehingga kabel tidak berkelok kelok. Selain bikin kelihatan ruwet kabel yang berkelok-kelok bisa menimbulkan hambatan listrik juga menyebarkan induksi yang mengganggu signal dan bikin dengung.
  • Gunakan kabel yang sesuai peruntukan. Kabel untuk tegangan dari power supply khusus pakai kabel SWG 18 atau kabel tunggal yang berserabut tebal apabila untuk amplifier berdaya besar asumsinya 100W keatas. Sementara untuk kabel signal(input/output) meskipun cuma pendek sebaiknya gunakan kabel yang berselimut ground yaitu kabel skerm.
  • Gunakan kabel seperlunya. Terkadang ada yang suka ngasih kabel untuk saklar, potensio, lampu led dll. Usahakan komponen-komponen tersebut tidak menggunakan kabel. Terutama potensio karena ini sensitif sekali menciptakan dengung. Jadi potensio setidaknya biarkan nempel di PCB, kalau itu memungkinkan.
  • Jangan ada kabel yang saling melintang. Misalnya ada kabel tegangan yang melintas diatas kit/mainboard modul yang peka misalnya tone control, pere-amp apapun termasuk galaxy, gigabass, dll.
  • Bendel/ikat/rapikan kabel secara bersama-sama sesuai dengan fungsinya masing-masing. Misalnya kabel tegangan jangan dibendel menjadi satu dengan kabel signal(input/output). dan kasih jarak sejauh yang mungkin bisa dilakukan.

Trafo

Trafo bekerja dengan induksi, kumparan primer menyebarkan flux magnet disekitar keren/ inti kumparan agar bisa menciptakan tegangan di kumparan skunder. Nah flux medan magnet ini jika tertangkap prosesor atau kit osilator signal yang peka maka akan menciptakan dengung pada speaker.

Jadi gimana nih mengatasi trafo ini?

  • Pertama pilih trafo yang berkualitas baik. Beli mahal dikit tapi hasil memuaskan, dan trafo ini sangat penting juga jadi jangan terlalu hemat dengan membeli trafo kualitas rendah jika ingin audionya terdengar berkelas. Jika 5A ya belilah trafo 5A yang sesungguhnya(5A murni) kalau 3A ya 3A yang murni.
  • Trafo sudah tua. Kadang trafo yang sudah tua(apalagi yang bermutu rendah) itu dengung jika dipakai meskipun sudah distabilkan tegangannya, kenapa? karena sudah tak layak terjadi bocor tegangan disana-sini bisa karena isolatornya terbakar, ada bagian yang terkelupas emailnya dll. Baca juga : Cara Memperbaiki Trafo Rusak Nyetrum, Cepet Panas, atau Tegangan Hilang
  • Posisi letak trafo didalam box. Usahakan trafo diposisikan jauh dari modul osilator atau pre-amp(tone control, galaxy, dll) . Driver amplifier ada sirkit osilatornya juga, jadi jangan terlalu dekat juga dengan driver bagian osilator(dekat input). Taruh dipojok menyendiri gitu..biarin aja kesepian hehe..
  • Kalau perlu, posisi trafo dimiringkan. Jadi bagian sisi trafo yang kumparan primernya menghadap bawah atau menghadap dasar dari casing. Jadi dengan demikian flux magnet akan menyebar keatas dan kebawah, tidak kesamping yang bisa meradiasi modul elektronika yang ada dan menimbulkan dengungan. Tapi hati-hati, amankan juga pin tegangan 220V-nya jangan sampai menyentuh body amplifier.

Desain PCB

Jika kamu membeli PCB atau Kit modul yang sudah jadi, tentu mau tak mau harus pakai itu dan tak bisa diapa-apain lagi. Tapi biasanya modul pabrikan sudah dirancang sedemikian rupa dalam membuat jalur atau sirkuit tembaga pada PCB dengan membuatkan ground yang cukup untuk mencegah dengungan ini.

Akan tetapi jika merancang PCB sendiri, bikinlah jalur ground yang besar mengelilingi PCB. Dan jalur untuk daya/tegangan bikin yang lebih lebar daripada yang lain sesuai dengan arus yang masuk. Pokoknya jalur tegangan jangan terlalu kecil, bikin saja misalnya 1mm atau lebih sesuai dengan ukuran PCB yang tidak makan banyak ruang. Asal tahu saja, dalam mendesain modul rangkaian yang sensitif misalnya pembangkit/penguat signal ini tidak sembarangan, tidak asal nyambung dan bisa bekerja. Tak lain tujuannya untuk meminimalkan nois dan dengung dengan ditata sedemikian rupa.

Baca Juga :  Cara Modifikasi Driver Power Class AB Menjadi Class H

Ground

Misalnya dalam satu box amplifier terdiri dari modul-modul terpisah, untuk menghubungkan setiap modul, jangan mengabaikan ground. Jadi gini, misalnya dari ouput Tone control ke galaxy ini harus tetap pakai kabel yang ada ground(skerm) dengan ground yang selalu terhubung antar modul. Jangan abaikan juga kualitas jenis kabel ini karena jalur in/out itu sensitif.

Setiap potensio harus diberi ground dengan cara diberi kabel yang disolder pada body potensio yang dihubungkan ke ground. Pakai kabel yang SWG atau yang serabutnya banyak, atau kawat tembaga diameter 1mm. Tetapi hal ini tak perlu dilakukan apabila body amplifier adalah terbuat dari logam/seng yang bisa dipastikan terhubung dengan body potensio dan body seng ini harus disambung ke ground.

Power supply

Power supply yang kurang baik masih menyisakan ripple tegangan yang tinggi. Ini adalah penyebab dengung utama. Jadi solusi untuk meminimalisir ini adalah menggunakan penyearah standard 1 gelombang dan memakai elco perata yang cukup dan elco harus berkualitas. Elco untuk power amplifier minimal 4700uf kelas power OCL 150W. Semakin besar daya amplifer elco juga harus semakin besar.

Tegangan dari power supply harus sesuai dengan modul yang dipakai, misalnya modul butuh 12V ya harus 12V

Arus listrik. Semakin besar arus listrik dari power supply makan semakin stabil pasokannya ke modul yang dituju. Biasanya banyak yang menyepelekan modul yang konsumsi daya kecil hanya miliwatt misalnya tone control, galaxy dll sehingga memberikan supplay arus yang terlalu kecil misalnya 500ma. Sebenarnya tidak masalah, akan tetapi semakin kecil arus dari trafo maka semakin susah distabilkan. Nah kebanyakan kurang paham bagaimana caranya membuat stabil arus dari trafo yang terlalu kecil sehingga arus tak stabil dan menciptakan dengung.

Perangkat pre-amp ini sensitif sekali. Jika arus tak stabil dan problem yang lain rentan menciptakan dengung. Jadi khusus untuk asesoris tone control dll wajib stabil arusnya jika tak ingin ada dengung dari speaker.

Ada beberapa jalan supaya arus ini stabil yaitu :

  • Membuat rangkaian voltage regulator untuk modul jenis pre-amp, umumnya memakai IC penyetabil yang umum yakni IC stabilisator seri 78xx/79xx. Deskripsinya baca di link itu tadi ya?
  • Menggunakan trafo yang amperenya besar secara tersendiri(diluar trafo driver) untuk modul jenis pre-amp. Semakin besar arus semakin mudah distabilkan, akan tetapi untuk modul jenis pre-amp manamungkin memakai trafo 5A karena akan makan ruang, belum lagi trafo untuk driver amplifiernya yang seukuran itu. 1 ampere saja sudah cukup, asalkan rangkaian regulatornya sudah benar dijamin tidak bermasalah dengan arus tidak stabil. Pokonya kalau bisa jangan pakai trafo 1/2 amper, atau ekstra dari trafo 5A yang 1/2 ampere.
  • Jika tidak ingin memakan tempat dengan menambahkan trafo tersendiri untuk modul asesoris/pre-amp, atau ekstra trafo cuma 1/2 ampere bisa mengambil tegangan dari tegangan driver. Akan tetapi jika  tegangan driver jangan lebih dari 30VDC, karena nanti akan diturunkan menggunakan IC regulator 78xx/79xx menjadi turun sekitar 12V-15V DC(sesuai tegangan modul pre-amp secara umum). Jika lebih dari 30V tegangan masukan untuk IC tersebut maka bisa terbakar karena sudah diluar kemampuannya. Caranya , baca ==> Skema Rangkaian Supply Untuk Power Ampli Class H Menggunakan 1 dan 2 Trafo Biasa

Memasang potensio volume sebelum driver/power

Memasang potensio ini sebenarnya bukan menghilangkan dengung dan efek samping berupa nois, tapi menyiasatinya supaya nois tersebut tidak terdengar secara frontal. Jika dengung akibat faktor eksternal bisa dihilangkan, maka nois yang merupakan faktor rangkaian tidak bisa kecuali menghitung ulang rangkaian dan memodifikasinya. Maka pemasangan potensio ini bisa menjadi cara untuk menyamarkannya.

Nois berbeda dengan dengung pada amplifier yang saya bicarakan diatas. Noise menurut asumsi saya dalam hal ini adalah suara ngisis atau ngosos, bukan dengung yang disebabkan oleh faktor eksternal. Noise ini bisa dibawa oleh komponen misalnya rangkaian terpadu (IC) op-amp atau desain dari modul yang kurang sempurna. Jadi meskipun semua langkah diatas sudah dipastikan betul, nosie oleh sebab itu tersebut tidak bisa dihilangkan. Misalnya IC op-amp jenis tertentu memiliki karakteristik nois tertentu juga. Baca : Tentang IC Op-Amp Untuk Audio, Persamaan Dan Karakter

Caranya asangkan potensio diakhir modul yang menuju ke input driver/power ampli. Jadi potensio ada dibagian ouput modul terakhir umpamanya yang terakhir sebelum driver adalah tone control nah disitu pasang potensionya. Akan tetapi ada tone control yang volume di bagian input, maka ini bisa dimodifikasi dipindah kebagian ouputnya. Dengan cara demikian, maka jika volumenya dibuka sedikit/kecil maka suara noisnya juga ikut kecil.

Baca juga : Cara Pasang Potensiometer Untuk Volume Amplifier, Tone Control Dll

Tapi cara ini bisa dipakai jika ada noise yang sudah menjadi karakterisitik dari tone control. Ya, ada tone control yang dari sononya sudah nois dan ada yang tidak noise/low noise. Atau bisa juga memilih menambahkan modul audio noise reduction atau rangkaian oeredam noise pada rangkaian audio.

Kipas pendingin( jika pakai)

Untuk power 400W kebawah bisa cukup tidak perlu kipas pendingin. Apabila harus pakai kipas, sebaiknya kipas ini ambil tegangan trafo tersendiri atau memanfaatkan pin tegangan ekstra dari trafo. Hal ini biasanya kipas juga bisa menciptakan bunyi dengung jika tegangan menjadi satu dengan modul.

Demikianlah cara-cara menghindari dengung pada audio amplifier rakitan sendiri, yang dianggap kadang gampang kadang juga susah. Memang box yang terbuat dari logam lebih baik untuk ground sehingga mudah meminimalisir dengungan, tapi itu hanya dalam segi ground saja belum yang lain. Dan meskipun box terbuat dari triplek atau kayu, apabila bisa memahami ini saya kiran tak ada masalah dan gampang diatasi. Semoga bisa dipahami dan bermanfaat!

Leave a Reply