Cara Pasang Potensiometer Untuk Volume Amplifier, Tone Control Dll

Potensiometer atau sering hanya disebut potensio adalah komponen elektronika yang merupaka resistor variabel atau bisa diubah-ubah nilai hambatannya. Tapi berbeda dengan resistor variabel (VR) yang tidak dilengkapi dengan TUAS tapi dengan lubang yang bisa diatur menggunakan obeng. Lalu potensio ini dilengkapi tuas yang bisa diputar dengan mudah menggunakan tangan. Fungsi keduanya sama yaitu untuk menyesuaikan beberapa aspek singal listrik, khusus potensio banyak diaplikasikan untuk fungsi seperti volume – yaitu untuk mengecilkan atau membesarkan suara pada speaker melalui panel atau antarmuka perangkat elektronika secara mekanis.

Ada beberapa type potensiometer yang ada dipasaran, namun yang paling umum digunakan adalah type potensio geser/linier dan type potensio putar. Meskipun kedua type ini secara konstruksi berbeda, namun secara fungsinya sama.

Potensio banyak digunakan dalam berbagai perangkat listrik mekanis, tak hanya volume audio atau radio saja tapi bisa lebih banyak lagi. Merangkai potensiometer bukanlah hal sulit bagi orang yang sudah memahami elektronika. Anda pun pasti bisa merangkainya setelah membaca artikel ini secara lengkap.

Cara memasang potensiometer untuk volume suara amplifier, gitar atau radio dll

Kenali terminal atau pin Potensiometer

Semua komponen elektronika memiliki pin atau terminal dimana ini yang akan dirangkaikan dengan komponen lain untuk membentuk fungsi tertentu, begitu juga dengan potensiometer. Potensiometer secara mendasar memiliki 3 terminal atau pin yang harus Anda pahami, lihat gambar dibawah ini:

Potensiometer , konstruksi dan logo
konstruksi potensiometer geser 3

  • Pin 1 dan 3 beresistensi tetap sesuai nilai yang tertulis pada body.
  • Pin 2 bernilai variabel atau berubah-ubah mengikuti arah putar dengan ujung pin mana yang akan diukur.

Cara kerja potensiometer

 

Jika pin 1 dan 2 diukur dengan ohmeter, kemudian kita memutarnya kearah kanan atau pin no 3 maka nilai hambatannya akan membesar dan jika diputar sampai mentok maka nilai hambatannya sesuai dengan yang tertera di body. Sebaliknya jika kita memutar ke arah kiri atau kearah pin no 1 maka nilai hambatannya akan mengecil dan jika mentok akan menunjukkan nilai 0 ohm.

Cara pemasangan potensio sebagai volume pada jalur input/ouput

Dan berdasarkan cara kerja potensiometer diatas, sekarang kita memikirkan bagaimana potensiometer ini bisa difungsikan sebagai volume amplifier, radio, atau gitar. Sedikit berbeda jika potensiometer dipasang pada jalur output maupun input. Contoh: Potensiometer dipasang pada input amplifier dan pada ouput pre-amp mic atau pickup/spull gitar.

Baca Juga :  Watt RMS Vs PMPO, Apa Dan Bagaimana Cara Menghitungnya

cara memasang potensiometer input output

 

Jenis potensiometer type Logaritmik A, Linier B, dan Reverse Log C.

Type potensiometer yang umum dikenal beredar dipasaran ada 4 type, yaitu :

  • Type A (misalnya A250K) adalah potensio type logaritmik banyak dipakai untuk keperluan audio sebagai volume, namun sekarang yang asli agak-agak susah didapatkan.
  • Type B (misalnya B100K) adalah type potensio linier, umumnya digunakan untuk audio sebagai bass atau treble. Mudah didapatkan dipasaran.
  • Type reverse log adalah type potensiometer dengan kode C(misalnya C1oK) log terbalik, banyak dicari para penggemar efek guitar rakitan juga biasanya dipakai sebagai volume untuk tone guitar electric. Resistor jenis log reverse ini susah didapatkan dipasaran, mungkin karena jarang yang membutuhkannya.
  • Type lainnya adalah jenis potensio geser/slide seperti yang sudah sedikit dibahas diatas, umumnya dipakai sebagai volume mixer atau pengatur tuning equalizer. Jenis potensiometer ini banyak didapatkan dipasaran dengan berbagai model.

CATATAN:

Type pontensio logaritmik A atau logaritmik B adalah kode pabrik Asia /Amerika.

Titik tapper tengah pada potensio logaritmik A tidak sama dengan nilai resistansi resistor, misalnya potensio Logaritmik A100K nilai resistansi pada tapper(penyapu)saat diputar pada posisi tengah(separoh) tidak setengah nilai resistansi potensionya yaitu seharusnya 50Kohm(jika nilai tengah dari 100K). Pada potensio linier B, nilai resistansi pada titik setengah putar pada tappernya adalah setengah dari nilai resistansi potensio, misalnya pot B100K maka nilai resistansi pada posisi tengah tappernya adalah 50Kohm.

Tapi, untuk sekarang dimana banyak barang abal-abal(low quality), susah mendapat potensiometer yang benar-benar sesuai dengan typenya log atau lin alias kurang akurat. Mengapa untuk Volume audio sering menggunakan Type potensio Logaritmik A? Supaya tidak cepat ngegas suaranya, jadi volumenya bisa diperbesar/kecil secara runut sesuai putaran.

Potensiometer stereo

Potensiometer stereo umumnya memiliki 6 pin, tapi pada dasarnya sama saja hanya bedanya terletak pada jumlah channel/saluran yang ada 2 atau stereo. Potensiometer stereo terdiri dari 2 saluran, 3 pin saluran kanan dan 3 pin untuk saluran kiri. Mengenai bentuk atau konstruksi, potensiometer bisa dibuat bertumpuk atau berjajar. Sementara itu ada juga potensio CT(center tap), dimana  ada jalur tambahan yang berada tepat ditengah terhubung pada karbon resisitif; misalnya potensio tersebut bernilai 100k, maka apabila pin CT jika diukur terhadap pin 1 atau 3 maka akan menunjukkan nilai 50K. Biasanya potensiometer CT digunakan untuk tone-control sebagai filter suara.

Demikian tutorial kali ini yaitu cara pasang potensiometer untuk volume. Masih banyak fungsi potensiometer lainnya selain untuk audio, misalnya mengatur terang redupnya lampu, mengatur tegangan regulator, dll  sesuai dengan fungsinya sebagai variabel resistor.

12 Comments

  1. Agus Rosady Agustus 10, 2022
    • Supri Agustus 16, 2022
  2. Doel Mei 28, 2021
  3. Hary Januari 18, 2021
    • Supri Februari 14, 2021
  4. Triyono November 28, 2020
    • Supri November 28, 2020
  5. Dramaio September 20, 2020
  6. saleh Mei 27, 2020
    • Supri Juni 3, 2020
  7. ZakyB Mei 19, 2020
    • Supri Agustus 20, 2020

Leave a Reply