Memperbaiki Mesin Trafo Las Inverter RILON MMA ARC120, Lampu OC (kuning) menyala Api Kecil

Lampu Kuning atau lampu OC menyala itu tandanya mesin las dalam mode protek. Dalam keadaan protek begini pasokan arus ke blok switching otomatis dihentikan oleh sistem sehingga api mesin las kecil, atau bahkan tidak ada api samasekali tergantung bagian mana yang bermasalah.

OC sendiri merupakan kependekan dari Over Current (katanya sih) yang kalau diterjemahkan berarti kelebihan arus. Tetapi kalau kata saya OC adalah protek karen blok komparator mendeteksi adanya kelainan arus lalu sistem mematikan blok PWM sehingga tidak mengirim pulsa switching ke GDT => IGBT. Yang pada akhirnya blok switching tidak bisa teleponan lagi karena pulsanya tak dikirim oleh PWM, yang berujung akhirnya mesin las api kecil atau tidak bisa digunakan untuk ngelas.

Blok komparator pada PWM kerjaannya hanya mendeteksi masalah tegangan, jika ada arus yang tidak benar maka ia perintahkan PWM untuk berhenti mengirim pulsa. Jadi penyebab trafo las inverter OC/protek ini bermacam-macam, yang agak susah  untuk mendeteksinya apalagi ini jenis las PMA yang memakai IGBT merk RILON ARC 120A, dimana semua modul menjadi satu kecuali blok PMW yang ditempelkan tapi langsung disolder yang artinya sama saja dengan menjadi satu – karena itulah susahnya sehingga kita bisa dibikin cukup repot. Hal ini beda dengan jenis trafo las inverter yang blok-blok yang ada dibuat terpisah biasanya Lakoni tipe mosfet yang begini , sehingga kita bisa memisahkan blok-blok tertentu untuk menyempitkan area test.

Oke langsung saja

Menyelesaikan Kasus Kerusakan Lampu OC nyala sejak dihidupkan Mesin Las RILON ARC 120A IGBT

memperbaiki mesin las rilon ARC 120A IGBT

Kasus servisan

Dalam kasus mesin RILON ARC 120A yang saya perbaiki, awalnya lampu power dan lampu OC cuma kedip-kedip dan kipas nyendat-nyendat muternya.  Nah dugaan awal saya ini karena kipas yang bermasalah, dan itu memang benar. Setelah saya pukul-pukul kipas dengan tang, lalu saya tancapkan lagi soketnya dan ternyata kipas bisa muter dan lampu nyala, tapi sayangnya OC juga nyala dan api lasnya kecil 😀

Berarti problem pertama adalah kipas bermasalah, dan setelah tertangani soal kipas ternyata ada masalah juga dengan sistem proteknya. Waduh nggak jadi seneng kan? 😀 tapi tenang, ini memang sudah jadi tugas tukang reparasi elektronik jadi tak boleh ngeluh sudah tanggung jawab.

Ini apanya yang harus diperiksa? sedangkan mesin las ketika protek semua output dari PWM juga standby. Baiklah ini langkah-langkah saya yang seorang amatiran:

Cek solderan

Pertama saya cek semua solderan, tapi pikir saya PCB double layer pada jenis mesin ini sangatlah kuat solderannya jadi kecil kemungkinan ada solderan yang lepas atau retak dan memang tampak baik-baik saja sih.

Cek fisik komponen

Kedua cek fisik semua komponen seperti biasa, setelah beberapa saat saya tak menemukan tanda-tanda kerusakan misalnya hangus atau pecah dst.

Cek tegangan-tegangan

Ketiga cek tegangan setelah relay, harusnya sekitar 320VDC dan ternyata juga masih normal. Artinya blok penyearah dan sofstart terutama relay tidak ada masalah.

Bagaimana dengan blok power supply untuk kipas, relay, dan PWM controler? Jika kipas berputar normal, relay bekerja itu artinya blok ini tak bermasalah dan sudah saya pastikan 24V hadir dan tegangan 12V ke PWM juga hadir dalam kondisi normal.

Keempat, hmmm bingung bikin kopi dulu ah…. ngopi ngopi…

Kelima lanjuut cek tegangan output pada tang las dengan cara ukur tegangan probe Multitester dibolak-balik. Ternyata layar pada multitester digital murahan saya ada minus jadi artinya dioda final dalam kondisi normal.

Jika probe multimeter pada DC dibalik akan sama saja tak ada minusnya maka pasti dioda final rusak/short. Nggak harus pakai multimeter digital, analog juga bisa.

Sampai saat ini diketahui blok penyearah akhir no-problem. Dan tegangan yang terbaca multimeter pada ouput tang las dalam keadaan normal yaitu 17 Volt. Oh ya pada jenis mesin Las RILON ini tegangan ouput memang 17 volt ketika tidak dipakai untuk ngelas, dan tegangan akan naik menjadi sekitar 60-80V ketika kawat las dikosletin sehingga bisa dipakai ngelas(kalau kondisi normal)karena memiliki sistem seperti itu semacam proteksi juga.

Info: Tegangan ouput/keluaran pada stang mesin las rilon MMA120 ini adalah auto 17-18V jika tidak sedang dipakai ngelas, dan ketika dipakai ngelas yaitu ketika pakan las di kosletin pada material yang dilas maka tegangan akan naik sekitar 60V(normal); jika tegangan tidak naik maka ada masalah pada modul PWM atau bisa juga kerusakan di bagian yang lain.

Dan pada kasus kerusakan mesin Rilon yang saya kerjakan ini ketika di buat ngelas tegangan ouput tidak naik menjadi 60-80V seperti saat normal. Itulah problemnya mengapa api kecil, ya karena memang mesin las mode OC atau protek.

Jadi ribet kalau las bermasalah dengan OC  😀 Tetapi dengan masih adanya tegangan ouput 17Volt ini berarti pertanda bagus, artinya IGBT sedang dalam kondisi baik-baik. Lumayan sudah mengurangi dugaan-dugaan kerusakan yang awalnya bejibun dikepala.

Kesimpulan awal, blok switching yang dikepalai oleh IGBT tidak ada masalah. Termasuk blok driver atau GDT(Gate Driver Transformer) normal secara tegangan.

Sampai disini titik fokus pemeriksaannya sudah makin jelas, yaitu blok PWM+komparator, termasuk potensio dan bagian feedback yang kemungkinan besar yang bermasalah! Saya akan Fokus disini sekarang.

Masih agak bingung juga karena jika PWM rusak maka seharusnya tidak ada tegangan samasekali yang keluar dari tang las alias tidak ada percikan api samasekali jika dikosletin. Tapi disini tegangan masih ada, jadi sekarang fokusnya dirubah sementara untuk cek ke bagian feedback dan blok komparator.

Lanjut…

Cek blok Feedback, PWM+komparator

kerusakan modul PWM pada mesin las rilon IGBT ARC120A

Blok-blok dalam area fokus periksa adalah blok yang paling susah karena bisa saja ada komponen SMD yang sebesar tungou itu yang bermasalah. Ya harus sabar, ini tanggung jawab mau tak mau harus memeriksa transistor, resistor, kapasitor jenis SMD yang sangat kecil sampai-sampai ketika mau di nyoss sama solder saja tidak kelihatan.

Baca Juga :  Cara Mendapatkan Siaran TV digital Dengan Antena Biasa

Pada bagian feedback terdiri dari cukup banyak komponen SMD selain resistor dan kapasitor yang kecil dan besar ada juga dioda, transistor dan optocoupler. Ternyata semua komponen yang ada tidak ada yang bermasalah setelah saya test pakai multimeter, tetapi optocoupler ini sepertinya agak mencurigakan. Oleh karena itu secara khusus saya lepas dan ukur, ternyata tidak short. Dan kesimpulannya bagian feedback baik-baik saja.

Lanjut menelusuri jalur feedback yang menuju blok PWM+komparator. Karena tak mau ambil pusing langsung saja saya test semua jalur tegangan supply IC PWM (UC2845) dan komparator yang dikepalai oleh IC op-amp legendaris yaitu LM324 dalam ukuran SMD. Tegangan normal 12Volt , termasuk Vcc ke IC PWM. Vcc pada IC PWM UC2845 ini pada pin 7, ground pada kaki 5. Nah cara ukur tegangan pada pin kaki IC tersebut kawat las harus dalam posisi dibuat ngelas atau diskoletin baru keluar tegangan( ini karena sistemnya memang sudah begitu) ternyata tegangan masuk dengan mulus 12V.

Ini membuat semakin bingung karena semua komponen yang ada normal secara sudah ditest pakai avo artinya tak ada yang short. Kecuali IC PWM dan IC komparator LM324.  Logikanya jika IC short maka tegangan akan drop dibawah 12Volt dan ini normal saja tegangan masih sama. Dan lagian juga buka tutup tegangan ke PWM normal?? jika IC short pasti ini tidak bekerja.

Ngopi dulu, lanjut esok hari….. jangan dipaksa jika kepala sudah mumet akibatnya bisa makin fatal loh? tapi nulis blognya ya lanjut sampai selesai 😀

Kesimpulan awal adalah IC lemah sehingga tidak bekerja maksimal. Ini kesimpulan panik, karena sudah kehabisan logika – ya siapa tahu aja…. Akhirnya saya ganti IC LM324, kan murah dan banyak dijual tapi versi yang besar bukan SMD. Oke saya ganti LM324 yang besar dengan kabel untuk sementara hanya percobaan. Hasilnya masih sama….. tiada perubahan…

Nekat, saya akhirnya ganti IC PWM UC2845 namun karena tidak ada yang jual disini, maka saya ganti IC bekas PWM monitor komputer. Tidak sama tapi itu bisa dikatedorikan sebagai IC persamaannya karena menurut datasheet sama pin-pin yang ada(*kalau tak salah IC 3842). Hasilnya ternyata masih sama saja… Lanjut ganti transistor yang bekerja sebagai saklar ke Vcc IC UC2845 berukuran SMD (nggak tahu typenya yang jelas NPN) saya ganti juga dengan transistor nemu cabutan di TV rusak yaitu BC547. Masih nihil….

Makin puyeng, karena saya yakin sekali yang rusak adalah blok PWM ini tetapi kok kelihatannya tidak ada komponen yang rusak? Mau ganti modul PWM + komparator tidak ada yang jual ditempat saya dan beli online harganya mahal sekali padahal cuma pakai kepala blok IC yang harganya murah meriah?

Kemudian setelah saya perhatikan, ini blok PWM jalurnya kok kecil banget hanya sebesar rambut . Dalam pikiran saya, ah siapa tahu ada jalur yang putus karena kebakar. Bisa jadi kan? iya laaaah… Ini jurus terakhir sebelum rencana saya bongkar IGBT kali aja ada bocor alus.

Setalah saya urut jalurnya terutama yang dari blok potensio dan trimpot PWM(ada dimainboard) sampai ke blok modul PWM yang nempel. Lhaaaa…. ini ada jalur yang tak nyambung ya?

Langkah saya selanjutnya solder ulang pin modul PWM yang nempel dimainboard yang ada 15 biji, ini agak tipis solderannya memang. Dengan setengah hati saya solder semua pin dengan ketebalan yang lebih dari aslinya. Tadinya sih sudah saya lihat-lihat saja, tapi memang secara kasat mata tidak terlihat ada solderan yang bermasalah. Baiklah saya lakukan kali saja memang benar dugaan saya yang terakhir ini.

las rilon lampu OC nyala

Yang saya lingkari merah pada gambar modul PWM+Komparator dari las rilon arc 120 adalah titik titik pada pin yang saya solder ulang. 

Dan setelah ujicoba ngelas, taraaa…. akhirnya api keluar besar dan bisa dipakai ngelas. Tapi kemudian kok kecil lagi? Cek dan cek potensio, akhirnya saya bongkar potensionya dengan cara saya congkel pakai piso, lalu saya bersihkan dalamannya pakai alkohol dengan perantara pembersih telinga alias cotton bud. Saya bengkokkan dikit sapu-sapu potensio lebih agak ndongak dari aslinya. lalu saya tutup kembali dan saya lem pakai lem bakar biar tidak mretheli lagi.

Cerita ini berakhir happy ending, akhirnya mesin las RILON ARC 120 IGBT bisa dipakai ngelas lagi seperti semula. Bersyukurlah wahai user yang terhormat, jangan lupa tinggalkan amplok dengan isi seceukupnya untuk saya yang berjasa padamu. Cukup buat ganti kopi, r*k*k, listrik, dan kepala puyeng saya.

Kesimpulan dan penutup:

Saya kebetulan kali ini memiliki masalah servisan yang cukup bikin bingung yaitu mesin las inverter merk rilon ARC 120A IGBT ini. Hikmah yang didapat adalah jangan meremehkan hal-hal yang sering dianggap remeh yaitu SOLDERAN lepas apapun alasannya, meskipun itu pakai PCB double layer yang terkenal kuat solderannya bahkan lebih susah dilepas, yang toh ada kasus solderan lepas juga kan?.

Dan saya karang ceritanya seindah mungkin supaya sahabat semua mau baca dengan santai dan bisa terhibur, semoga tidak kebalikannya yaitu makin bosan 😀 .

Akhirnya semoga ada manfaatnya, bisa menjadi referensi apabila sahabat ada yang mencoba mereparasi mesin las merk dan type yang sama dengan kerusakan yang sama. Kerusakan mesin las khususnya IGBT yang OC atau lampu kuning menyala dan api kecil bisa bermacam-macam tergantung bagian mana yang dideteksi oleh blok yang menghandel jika ada masalah kelebihan arus atau arus abnormal.

Sekedar info bagi yang belum tahu, bahwa mesin las inverter ada yang pakai IGBT dan yang pakai MOSFET. Mesin Rilon ARC 120 ini pakai IGBT bukan MOSFET. Jadi jika suatu saat nemu kasus kerusakan pada IGBT dan susah mencari dipasaran, jangan salah ganti dengan Mosfet, karena IGBT dan MOSFET itu serupa tapi tak sama.

Langkah-langkah memeriksanya bisa sahabat lakukan seperti yang sudah saya kerjakan dalam kasus las rilon servisan saya tersebut, dan bisa jadi jauh lebih mudah dari kasus saya tersebut. Untuk para suhu, mohon maaf jika ada istilah saya yang tidak benar boleh dibetulkan melalui komentar dan Terimakasih!

8 Comments

  1. Turmuzi apendi Mei 30, 2023
    • Supri Mei 31, 2023
  2. sarip Agustus 19, 2022
    • Supri Agustus 23, 2022
  3. Rudi Ismanto Agustus 9, 2021
    • Supri Agustus 24, 2021
  4. April Sugiyarto Juli 21, 2021
    • Supri Juli 22, 2021

Leave a Reply