Gelang Warna Toleransi Resistor Dan Pemahamannya

Sebelumnya kita sudah membahas banyak tentang kode warna gelang resistor, namun kali ini saya akan membahas secara lebih spesifik lagi yaitu tentang kode warna yang menyatakan toleransi dari sebuah resistor. Jika kamu ingin membaca kembali tentang kode warna gelang resistor dan cara mengetahui berapa resistansinya, baca di sini

Toleransi Pada Resistor, Warna Gelang, Dan Bagaimana Memahaminya

Toleransi warna pada resistor adalah metode yang digunakan untuk menunjukkan seberapa akurat nilai resistansi dari sebuah resistor. Resistor adalah komponen elektronik yang dirancang untuk menghambat aliran arus listrik. Nilai resistansi resistor diukur dalam ohm (Ω), dan resistor memiliki beberapa gelang berwarna yang digunakan untuk menunjukkan nilai resistansinya.

Biasanya, resistor memiliki tiga hingga empat gelang berwarna yang terletak di sekitar tubuhnya(namun ada resistor dengan 5 atau 6 gelang). Gelang-gelang ini membantu dalam mengidentifikasi nilai resistansi serta toleransi dari resistor tersebut. Warna gelang-gelang ini dan cara membacanya dapat berbeda bergantung pada standar yang digunakan. Pada umumnya, standard tersebut mengikuti standar EIA-96, EIA-24, atau standar lainnya.

Berikut adalah beberapa aturan umum dalam menentukan nilai resistansi dan toleransi resistor menggunakan warna gelang:

  • Gelang pertama: Gelang pertama pada resistor menunjukkan digit pertama dari nilai resistansi. Setiap warna memiliki nilai numerik yang terkait, misalnya, hitam = 0, coklat = 1, merah = 2, dan seterusnya.
  • Gelang kedua: Gelang kedua menunjukkan digit kedua dari nilai resistansi. Nilai numerik ini juga terkait dengan warna, seperti coklat = 1, merah = 2, oranye = 3, dan seterusnya.
  • Gelang ketiga: Gelang ketiga menunjukkan faktor pengali (10 pangkat nilai numerik). Ini mengindikasikan berapa kali nilai yang diberikan oleh dua gelang pertama akan dikalikan. Biasanya, ini adalah faktor 10 pangkat 0 (tidak ada gelang ketiga), tetapi dapat juga menjadi faktor 10 pangkat 1 (warna oranye), 10 pangkat 2 (warna kuning), dan seterusnya.
  • Gelang keempat (jika ada): Gelang keempat, jika ada, adalah gelang toleransi.

toleransi resistor
Gamar diatas adalah contoh resistor dengan 4 gelang, berarti warna terakhir adalah menyatakan toleransi. Jika resistor memiliki 5 gelang, gelang keempat adalah faktor pengali dan warna gelang terakhir menyatakan toleransi. Namun ada juga resistor 5 gelang yang gelang ke-tiga adalah faktor pengali, gelang keempat adalah toleransi dan gelang kelima adalah koefisiensi temperatur tapi kurang umum.

Gelang Resistor Terakhir Menyatakan Toleransi

Gelang terakhir (asumsi resistor memiliki 4 gelang) menunjukkan sejauh mana nilai resistansi sebenarnya dari resistor tersebut dapat berbeda dari nilai yang tercetak. Warna umum untuk gelang toleransi yang umum adalah emas (±5%) dan perak (±10%).

Sebagai contoh, jika Anda melihat sebuah resistor dengan gelang pertama berwarna kuning (nilai 4), gelang kedua berwarna ungu (nilai 7), dan gelang ketiga berwarna merah (faktor pengali 100), maka nilai resistansinya adalah 47 x 100 ohm atau 4.7 kΩ dengan toleransi yang mungkin ±5% atau ±10%, tergantung pada gelang keempatnya.

Penting untuk dapat menginterpretasikan kode warna resistor dengan benar agar dapat menggunakan resistor dengan nilai resistansi yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangkaian elektronik.

Warna Gelang Toleransi Resistor Presisi tinggi

Kita sudah membahas bahwa umumnya resistor memiliki gelang terakhir yang menyatakan nilai toleransi, yang umum adalah warna Emas (5%) dan perak (10%).

Ada jenis resistor khusus(metal film) yang memiliki akurasi/presisi tinggi dengan warna gelang diluar warna emas dan perak, yaitu :

  • Cokelat = 1%
  • Merah = 2%

Resistor dengan warna gelang terakhir cokelat memiliki toleransi 1%,  adalah resistor jenis metal film yang dirancang untuk memiliki toleransi yang sangat presisi terhadap nilai resistansinya. Yang artinya nilai resistansi sebenarnya dari resistor hanya dapat berbeda sebanyak 1 persen saja dari nilai yang tercetak pada komponen tersebut. Demikian juga, resistor dengan toleransi 2% atau dengan gelang terakhir berwarna merah termasuk presisi tinggi setingkat dibawah toleransi warna cokelat.

Resistor dengan toleransi 1 persen sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan presisi yang tinggi, seperti dalam peralatan pengukuran, peralatan audio high-end, peralatan medis, dan berbagai aplikasi industri yang memerlukan akurasi yang tinggi dalam pengukuran resistansi.

Biasanya, resistor dengan toleransi 1 persen ditandai dengan warna biru pada resistor. Namun, perlu diingat bahwa resistor dengan toleransi yang sangat ketat ini biasanya lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan resistor ber toleransi lebih besar, seperti ±5% atau ±10%, ini karena membutuhkan proses manufaktur yang lebih teliti untuk mencapai tingkat akurasi yang tinggi.

Baca Juga :  Cara Kerja Kapasitor: Mekanisme, Jenis, dan Penerapannya

Contoh Memahami Toleransi Pada Resistor

memahami toleransi pada resistor

Resistor dengan gelang berwarna cokelat-hitam-cokelat-cokelat biasanya memiliki nilai resistansi 100 ohm dengan toleransi 1%. Mari kita bahas seberapa akurat resistor tersebut terhadap nilai 100 ohm dengan mempertimbangkan toleransinya.

Toleransi resistor 1% berarti bahwa nilai resistansi sebenarnya dari resistor tersebut dapat bervariasi sebanyak ±1% dari nilai yang tercetak, yaitu 100 ohm. Untuk menghitung batasan atas dan bawah dari nilai resistansi sebenarnya, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Batas atas resistansi = Nilai resistansi yang tercetak + (Toleransi x Nilai resistansi yang tercetak)
Batas bawah resistansi = Nilai resistansi yang tercetak – (Toleransi x Nilai resistansi yang tercetak)

Jadi, untuk resistor 100 ohm:

Batas atas resistansi = 100 ohm + (0.01 x 100 ohm) = 100 ohm + 1 ohm = 101 ohm
Batas bawah resistansi = 100 ohm – (0.01 x 100 ohm) = 100 ohm – 1 ohm = 99 ohm
Berarti resistor tersebut memiliki toleransi yang memungkinkan nilai resistansinya berkisar antara 99 ohm hingga 101 ohm. Dengan kata lain, resistor tersebut dapat memiliki nilai resistansi sebenarnya di mana saja dalam kisaran tersebut dan masih dianggap sesuai dengan toleransi 1%.

Jadi, secara akurat, resistor tersebut dapat memiliki nilai resistansi yang berkisar antara 99 ohm hingga 101 ohm, dengan toleransi yang tetap sesuai dengan 1%.

Toleransi Pada Resistor jenis SMD

Mungkin ada yang bertanya, apakah resistor SMD juga memiliki kode toleransi?  Kadang Ya, kadang tidak tergantung pabrik yang membuatnya.

Resistor SMD (Surface Mount Device) adalah jenis resistor yang dirancang untuk dipasang menempel pada permukaan pada PCB (Printed Circuit Board), dan tidak memiliki gelang berwarna yang digunakan untuk menunjukkan kode termasuk toleransi seperti pada resistor konvensional.

Biasanya, pada resistor SMD, nilai resistansi dan toleransi ditunjukkan dalam bentuk kode numerik atau alfanumerik yang dicetak di bagian bodi resistor atau dalam datasheet produsen. Ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi nilai resistansi dan toleransi resistor dengan melihat kode tersebut.

Contoh kode umum yang digunakan untuk resistor SMD adalah sebagai berikut:

  • Tiga digit pertama mengindikasikan nilai resistansi dalam ohm.
  • Digit keempat (jika ada) menunjukkan faktor pengali (misalnya, “R” untuk 0.01, “1” untuk 1, “10” untuk 10, dst.).
  • Digit terakhir (jika ada) dapat menunjukkan toleransi (misalnya, “F” untuk ±1%, “G” untuk ±2%, “H” untuk ±3%, dst.).

Untuk menguraikan kode resistansi SMD, kamu perlu merujuk ke datasheet produsen atau spesifikasi resistor tersebut.

Kode toleransi pada resistor SMD dapat bervariasi tergantung pada produsen dan standar yang digunakan. Selain kode toleransi F (±1%), G (±2%), dan H (±3%) yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga beberapa kode toleransi lain yang mungkin digunakan, termasuk:

J: Toleransi ±5%
K: Toleransi ±10%
L: Toleransi ±20%
M: Toleransi ±25%
N: Toleransi ±30%

Ini adalah beberapa contoh kode toleransi yang mungkin digunakan pada resistor SMD. Namun perlu dicatat bahwa setiap produsen bisa memiliki standar dan kode yang sedikit berbeda. Oleh karena itu, penting untuk selalu merujuk ke datasheet atau dokumentasi teknis yang disediakan oleh produsen resistor SMD tertentu untuk mengidentifikasi toleransi dengan tepat.

Dengan demikian meskipun resistor SMD tidak memiliki gelang warna yang khas seperti resistor konvensional, kita masih dapat mengidentifikasi nilai resistansinya dan juga toleransinya dengan melihat kode yang tercetak pada bodi resistor atau dengan merujuk ke dokumentasi teknis yang disediakan oleh produsen.

Kesimpulan

Resistor adalah komponen elektronika yang hamir selalu ada pada semua aplikasi elektronika baik elektronika rumah tangga atau industri. Namun beberapa aplikasi membutuhkan resistor yang memiliki presisi tinggi karena membutuhkan akurasi yang tinggi pada peralatan khusus atau high-end. Setiap resistor memiliki toleransi yang menyatakan akurasi dari resistor tersebut dimana yang penting untuk dipahami. Toleransi pada resistor tradisional ditunjukkan dengan kode warna pada gelang terakhir pada bodi resistor, dan berupa kode huruf pada resistor jenis SMD.

Demikian tentang Gelang-Warna Toleransi Resistor, Penjelasannya dan bagaimana memahaminya. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply