Driver Power Amplifier TEF VS Non-TEF/Standard Perbedaan Dan Tujuan

Mungkin sahabat sering mendengar istilah driver TEF? Lalu apa maksudnya dan apa bedanya dengan driver yang tidak TEF? Bagi yang belum tahu dan harus tahu supaya tidak salah jalan dalam merakit sebuah amplifier yang baik.

Driver TEF Vs Standard Apa bedanya | TEF untuk apa?

Topologi driver TEF

TEF kependekan dari Triple Emitter Follower atau jika diterjemahkan kedalam bahasa kita mungkin penganut atau pengikut 3 emitor. Ya kalau diterjemahkan melalui google translate mungkin masih susah diketahui maksudnya. Jadi secara umum dikenal, TEF adalah tiga tingkat transistor penguatan arus akhir pada amplifier. Lalu kenapa disebutkan emitor,bukan colector? Dalam hal ini mungkin mengacu pada topologi driver amplifer umumnya yaitu Common Emitter, dimana emitor adalah bagian output sementara itu colector adalah tegangan.

Pada TEF ini menggunakan 3 tingkat transistor untuk menguatkan arus yang di seri setelah dari rangkaian VAS, dengan urut-urutannya yaitu, dari transistor VAS ->  driver tingkat 1  -> driver tingkat 2  -> tingkat 3 adalah transistor final.  Dengan demikian driver TEF juga disebut dengan driver 3 tingkat.

Sementara non-TEF atau driver standard hanya menggunakan 2 tingkat penguatan akhir saja yaitu yang terdiri dari, setelah transistor VAS -> driver tingkat 1 -> tingkat 2 adalah transistor final.

Sebagai gambaran lihat skema dasar TEF dan Non-TEF atau standard berikut :

perbedaan driver TEF dan non TEF standard

 

Dan TEF ini umum dikenal pada driver class A/B, misalnya power OCL 150Watt, SOCL 504, SOCL506, dll.

Baca Juga :  Power Amplifier Class G: Kelebihan, Kekurangan, Cara Kerja

Tujuan TEF

TEF adalah pengembangan dari driver 2 tingkat atau standard dengan maksud untuk menguatkan arus /current gain menjadi lebih besar. Ini adalah teknik yang banyak dipakai untuk meningkatkan/memaksimalkan daya keluaran amplifier class AB. Misalnya kamu memiliki driver power 150W bisa dimodifikasi menjadi TEF jika menginginkan keluaran yang lebih besar lagi. Selain di TEF tentu harus ditambah jumlah transistor final menjadi beberapa set lagi, jika tidak maka TEF tidak akan banyak gunanya hanya akan memaksa transistor final menjadi panas.

Penggunaan TEF yang disarankan

Kamu harus menggunakan driver TEF jika transistor final berjumlah diatas 5 set, dengan trafo diatas 10A/45V atau menginginkan daya keluaran 600W keatas. Karena jika menggunakan driver standard atau 2 tingkat, arus dari transistor driver berpotensi kurang mencukupi kebutuhan transistor final diatas 5set sehingga tidak bekerja maksimal. Jika beban atau speaker yang dipakai impedansi rendah(dibawah 8Ω) maka akan menyedot arus yang besar, sehingga transistor final harus mendapat dorongan arus yang kuat dari transistor driver. Lebih-lebih jika ampere trafo diatas 10A dan tegangan diatas 45V, bisa menyebabkan driver rusak yang akibatnya berisiko juga kepada transistor final.

Kira-kira kita tidak perlu menggunakan driver TEF apabila trafo hanya berkekuatan 10A kebawah, dengan tegangan dibawah 45V, dan transistor final tak lebih dari 4set – jadi ini cukup menggunakan driver 2tingkat/standar saja walaupun di TEF juga bisa.

Tags:

4 Comments

  1. harinowo September 27, 2021
    • Supri September 28, 2021
  2. Aditya Juni 19, 2021
    • Supri Juli 14, 2021

Leave a Reply