Cara Membuat Audio Mixer Sendiri Dengan Modul Rakitan Elektronik

Mikser audio adalah perangkat penting yang harus ada untuk sebuah audio system. Sesuai dengan namanya, fungsi utama audio mikser adalah untuk mencampur signal audio yang dihasilkan oleh perangkat eksternal seperti microphone dan DVD player atau jenis player yang lain agar bisa tercampur dengan baik sesuai dengan keinginan yang bisa diatur, sebelum kemudian diumpankan ke berbagai perangkat selanjutnya yaitu power amplifier, perangkat recording, headphones, dan monitor.

Biasanya mikser dianggap sebagai unsur audio terpenting dalam sebuah unit sound system, alasannya sangat menentukan kualitas audio yang dengarkan orang melalui speaker. Untuk itulah kebanyakan profesioanl soundsystem lebih memilih membeli mixer buatan pabrik atau build-up yang dianggap paling bisa mencukupi kebutuhan mereka. Tapi kalau menurut saya semua perangkat audio system dari mulai microphone hingga speaker semuanya sangat menentukan hasil akhir – bahkan kabelpun bisa sangat berpengaruh juga :D.

Bagi modal cekak (termasuk saya) tak usah terlalu khawatir jika saat ini masih merasa belum cukup modal. Karena biasanya gologngan penghoby yang berkantong cekak ini rata-rata paling kreatif. Kita bisa kok merakit audio mixer sendiri dengan biaya yang minim karena modul-modul elektronik yang kita butuhkan mudah ditemui dipasaran dan dengan harga yang terjangkau namun bisa memberikan hasil yang lumayan.

Saya kira mixer rakitan masih cukup layak kok dikeluarkan untuk acara pentas seperti organ tunggal bahkan orkes melayu asalkan bukan recording 😀 . Syaratnya asalkan kita mampu merakitnya dengan benar,  dan dengan sedikit kreatifitas saya yakin kualitas audionya juga tidak kalah jauh jika dibandingkan dengan rakitan pabrikan; 11-12 :becanda:

Diagram cara merakit modul elektronik untuk membangun sebuah mikser audio setaraf profesional

Meskipun kita bisa saja membeli rakitan mixer utuh yang sudah siap di tempatkan kedalam casing mixer, tapi merakit sendiri mixer dengan cara menggabungkan beberapa modul/kit yang dibutuhkan bisa menghemat biaya sekaligus melatih ketrampilan kita didunia elektronika khususnya audio. Kelebihan lain dari cara merakit permodul ini adalah kita bisa menambah channel sesuka hati kita sehingga setara dengan mixer standard untuk orkesan atau karawitan,  misalnya hingga 30-50 channel 😀 . Menarik bukan?

Merakit Audio Mixer, gambar dan penjelasan

Bahan/komponen yang dibutuhkan

Namun sebelum kamu mencoba merakit sebuah mikser audio sendiri, alangkah baiknya kamu memahami dulu apa saja modul dan komponen yang harus kamu persiapkan yaitu:

  1. Trafo 3 ampere 1 unit yang berkualitas. Bisa saja kita memakai trafo 1 atau 2 ampere, namun supaya lebih stabil dan tidak menimbulkan dengungan, trafo 3 ampere saya rasa cukup ideal apalagi kalau channelnya banyak.
  2. Modul Power supply simetris teregulasi pakai IC seri 78xx dan 79xx
  3. Modul Mixing konsol/control. Jumlah modul ini menentukan jumlah chanel mixer kita jadi tergantung kebutuhan – biasanya minimal 4 channel. Tapi silahkan saja jika kamu ingin menambahkan hingga 50 unit kalau mau.
  4. Modul Echo  sebagai effect bawaan 1 unit
  5. Kit power amplifier mini stereo untuk headphone
  6. Master Mikser 1 potensio, disini kita butuh 3 modul.
  7. Kabel yang dibungkus ground mono
  8. Potensio mono 50K 3 buah
  9. IC regulator 7809 1 buah untuk menurunkan tegangan yang menuju echo.
  10. Resistor 47k dan 4k7 13 buah
  11. Jek mic female sesuai kebutuhan, biasanya permodul mixing control ada 2 mono dan stereo.
  12. Jek in/out jenis RCA
Baca Juga :  Catu Daya Teregulasi Linier Vs SMPS, Mana Yang Lebih Baik?

Gambar diagram cara merakit audio mixer sederhana

Cara merakit audio mikser

CATATAN:

  1. Rangkaian diatas tidak baku, artinya kamu bisa mengubah apapun sesuai selera seusai kreatifitas kamu, misalnya menambah mixing consol menjadi 30 channel misalnya, merubah ampere trafo, meniadakan monitor headphone, mengganti potensio send dan return dengan resistor, meniadakan SEND dan RETURN, meniadakan echo, dsb. Silahkan bereksperimen untuk menemukan mana yang terbaik bagi kamu.
  2. 2 buah resistor 47K yang menuju input power headphone bisa kamu hilangkan jika dirasa tidak perlu.
  3. Jalur SEND dan RETURN adalah fitur ketika kamu menginginkan menggunakan effect dari luar, misalnya efek reverb alesis.
  4. Potensio yang ada dibutuhkan untuk menyeimbangkan suara terkait efek luar yaitu potensio SEND atau RETURN, sementara potensio echo volume, bisa digunakan untuk mematikan echo bawaan ketika kamu menginginkan menggunakan efek dari luar misalnya reverb.
  5. Jalur tegangan – dan + sengaja tidak saya gambar jalurnya, supaya tidak tampak ruwet diagramnya sehingga lebih mudah dibaca. Saya anggap kamu sudah tahu mana jalur dari power supply ke masing-masing modul yang membutuhkan tegangan.
  6. Untuk IC tambahan 7809 mungkin tidak kamu butuhkan apabila modul echo kamu sudah menggunakan IC tersebut dalam rangkaian.
  7. Modul/kit yang saya masukkan kedalam diagram tidak harus seperti itu, kamu bisa menggunakan modul apa saja. Hanya sebagai contoh saja.
  8. Kamu bisa menambahkan modul asesoris misalnya LED VU display. Input kamu bisa mengambil dari output master L/R.

FAQ

A: Apakah harus pakai resistor?

Q : Ya. Sebab kalau tidak nanti audio yang dihasilkan tidak akan bisa seimbang, antara suara DVD/player, microphone, dan effect.

A: Apakah harus pakai resistor 47K?

Q : Seharusnya mengambil jalan tengah yaitu 50K, sayangnya resistor yang ada dipasaran umumnya 47K. Dan tak menutup kemungkinan jika kamu ingin bereksperimen untuk menemukan suara terbaik dengan menurunkan nilai misalnya memakai 20K atau 33K.

A: Apakah harus menggunakan potensio geser untuk volume mixing console?

Q: Potensio baik geser maupun putar tidak membedakan dari segi suara. Tapi menurut saya potensio geser lebih mudah saja saat mengoperasikan sound system.

Selamat Mencoba!

Tags:

8 Comments

  1. Andhika Februari 13, 2024
    • Supri Februari 24, 2024
  2. Hasanuddin September 15, 2021
  3. Johan Juli 24, 2021
  4. Moh Su'odi November 4, 2019
  5. Singalaga September 8, 2019
  6. whisnu Januari 7, 2019
    • Supri Januari 8, 2019

Leave a Reply