Cara Paling Sederhana Mengukur Daya RMS Power Amplifier

Bagaimana cara mengukur daya sebuah power amplifier dalam RMS yang paling mudah dan sederhana? Bisa kamu lakukan sendiri tanpa butuh peralatan canggih misalnya osiloskop tapi cukup menggunakan avometer saja.

smps untuk power sound watt besar

Mengukur Daya RMS Power Amplifier, Inilah Kemampuan Sesungguhnya

Untuk menghitung keluaran daya amplifier dalam RMS (Root Mean Square), kamu perlu mengetahui nilai tegangan RMS dan nilai resistansi beban (speaker) yang terhubung ke amplifier. Dengan informasi ini, kamu bisa  menggunakan rumus berikut:

Daya RMS = (Tegangan RMS ^ 2) / Resistansi Beban

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Ukur Tegangan RMS: Kamu perlu mengukur atau mengetahui nilai tegangan RMS dari sinyal keluaran amplifier. Pastikan bahwa tegangan yang Anda ukur adalah tegangan efektif (RMS), bukan tegangan puncak atau nilai puncak-ke-puncak.
  • Ukur Resistansi Beban: Ketahui nilai resistansi beban (speaker) yang terhubung ke amplifier. Biasanya, nilai ini akan dinyatakan dalam ohm (Ω).
  • Hitung Daya RMS: Gunakan rumus di atas untuk menghitung daya keluaran amplifier dalam RMS. Pastikan satuan tegangan dan resistansi sesuai (misalnya, jika tegangan dalam volt dan resistansi dalam ohm, maka daya akan dinyatakan dalam watt).

Sebenarnnya bisa menggunakan teori daya untuk memperkirakan berapa daya keluaran dari power amplifier yang kamu miliki. Teori tersebut penggunakan rumus P=v.i dimana P adalah power atau daya dengan satuan watt, V adalah tegangan dengan satuan Volt dan i adalah arus dengan satuan ampere.

Misalnya amplifier kamu menggunakan trafo 5A dengan tegangan 6o volt maka :

P = 60 x 5

P = 300 watt

Tapi apakah daya keluaran dari power amplifier kamu adalah 300 watt?

Belum tentu karena untuk menghitung daya keluaran amplifier dalam Daya RMS kamu juga harus menentukan berapa ohm speaker yaitu beban yang digunakan. Impedansi speaker penting untuk dihitung atau diketahui karena ia berperan dalam menentukan bagaimana amplifier dan speaker akan berinteraksi, serta dalam mengoptimalkan performa sistem audio secara keseluruhan.

Impedansi menggambarkan resistansi kompleks dalam rangkaian AC (arus bolak-balik) seperti sinyal audio, yang melibatkan elemen resistif dan reaktif (induktif atau kapasitif).

Dalam kasus amplifier dan speaker, impedansi speaker berhubungan dengan seberapa baik daya dari amplifier akan disalurkan ke speaker. Poin-poin utama untuk mengapa impedansi speaker harus diperhitungkan adalah:

  • Transfer Daya Optimal: Impedansi speaker yang cocok dengan impedansi keluaran amplifier memastikan adanya transfer daya yang optimal dari amplifier ke speaker. Ketika impedansi cocok, daya disalurkan dengan efisiensi tinggi. Jika tidak cocok, sebagian daya mungkin terbuang dalam bentuk panas atau tidak mencapai speaker sepenuhnya.
  • Perlindungan Amplifier: Ketidakcocokan impedansi dapat menyebabkan amplifier bekerja lebih keras dan berpotensi merusak komponen amplifier. Amplifier yang dioperasikan pada impedansi beban yang terlalu rendah dapat mengalami overheat atau rusak.
  • Respon Frekuensi: Impedansi speaker juga memengaruhi respon frekuensi sistem audio. Amplifier dan speaker yang dirancang untuk berinteraksi dengan impedansi yang sesuai akan menghasilkan respon frekuensi yang lebih merata dan akurat.
  • Kualitas Audio: Dengan mengoptimalkan impedansi speaker, Anda dapat mencapai kualitas audio yang lebih baik karena sistem bekerja sesuai desain yang direncanakan.
Baca Juga :  Cara Menurunkan Tegangan Dari Trafo Utama 30-90VDC Menjadi 9V, 12V, 15V

Jadi, menghitung atau mengetahui impedansi speaker sangat penting dalam merencanakan dan mengatur sistem audio yang efisien dan menghasilkan kualitas suara yang baik.

Tetapi kualitas rangkaian atau perancangan sebuah power amplifier juga sangat menentukan, dimana transistor final yang digunakan harus mendukung atau mengakomodasi daya 300watt dari penghitungan konsumsi daya yaitu P=V.i . Termasuk semua tingkat penguatan sinyal yang ada juga berpengaruh.

Cara Menghitung Daya keluaran amplifier Secara keseluruhan

Jika kamu memililiki osiloscope maka kamu cukup menggunakan dummyload atau beban tiruan dari speaker. Persiapkan voltmeter AC yang dihubungkan di output amplifier bersama atau diparalel dengan dummyload 8 ohm atau 4 ohm sesuai kemampuan dari power amplifier. Atau boleh dicoba semua baik untuk speaker 4 ataupun 8 ohm.

Berikan input misalnya lagu-lagu, putar volume semaksimal mungkin sampai mendekati klipping. Di monitor osiloscope gelombang yang terpantau tidak boleh sampai terlihat ngotak atau berantakan. Intinya putar volume sekencang kencangnya dengan catatan sinyal tidak cacat sampai batas mana. Jika gelombang sinyal terlihat ngotak artinya sampai batas itulah kemampuan dari power supplynya.

Cara mengukur watt power amplifier

Tetapi jika power supply lebih besar dan driver tidak mampu mengakomodasinya ya buyar. Untuk bisa melihat apakah power supply lebih besar atau kurang besar bisa dipasang ampere meter dan voltmeter pada jalur tegangan. Jika drop artinya power supply yang tidak mampu tetapi jika tidak drop maka power amplifier yang kurang besar.

Jangan lama-lama, cukup sebentar saja melakukan pengukuran itu. Kemudian lihat maksimal berapa Volt angka yang terbaca pada Voltmeter yang diparalel dengan dummyload.

 Jika kamu tidak memiliki osiloscop?

Jangan menggunakan dummyload tetapi menggunakan speaker asli tetapi risikonya speaker terbakar atau dilabrak tetangga. Caranya sama dengan menggunakan osiloscope karena pada intinya kamu harus tahu berapa volt angka yang terlihat pada volmeter.

Contoh penghitungan Daya RMS dengan Persamaan Rumus

Misalkan  kamu tadi saat pengukuran menggunakan speaker atau dummyload 8 Ohm dan angka yang terukur pada volmeter yang dipasang paralel dengan speaker adalah 100Volt maka :

Daya RMS = (100 V)^2 / 8 Ω = 10000/ 8 Ω = 1250 W

Dengan demikian, daya keluaran amplifier kamu dalam RMS adalah sekitar 1259 watt.

Pastikan Anda berhati-hati saat mengukur tegangan atau mengoperasikan peralatan listrik. Juga, perhatikan bahwa perhitungan ini mengasumsikan bahwa amplifier memberikan sinyal output sinusoidal murni, sedangkan dalam situasi nyata, sinyal dapat bervariasi. Jadi ini adalah angka erkiraan karena dalam praktek dilapangan bisa berbeda-beda.

Kesimpulan

Demikian cara mudah dan sederhana untuk mengetahui berapa watt RMS amplifier kamu dengan cara melakukan pengukuran langsung, melihat hasil pengukuran dan menindaklanjuti dengan menghitung rumusnya. Mungkin tidak sepenuhnya akurat tapi sebesar itulah daya RMS amplifier kamu dalam kisarannya. Dengan mengetahui perkiraan ini maka kamu akan menjadi lebih berhati-hati mengatakan berapa watt power yang kamu miliki.

Tags:

Leave a Reply