Memperbaiki TV LG Lawas Golden Eye 20″ Layar Tinggal Separoh

Sebenarnya saya “Dokter” Elektronika spesialis Kerja Audio Sp.KA , bukan spesialis kerja televisi Sp,KT , namun tidak menolak kalau ada orang yang minta tolong untuk betulin perangkat elektroniknya, seperti DVD player, Televisi tabung CRT, mesin las, AMPLI toa masjid, komputer hardware/software, server, website, DSB. Begitulah kalau sudah menjadi hobby, jutru itu malah menjadi hiburan yang menantang dan mengasyikkan.

Pengalaman reparasi TV tabung layar cembung merk LG Golden eye milik adik saya kemarin cukup unik. Kerusakannya cukup bikin tegang orang serumah. Bagaimana tidak, kalau di hidupkan timbul suara pletak-pletak cukup keras dan terlihat mengeluarkan bunga api didalam. Tak hanya itu saja, tampilan layarnya cuma tampak separoh dibagian atas saja!.

Ini salah satu pengalaman servis yang banyak memberikan pelajaran bagi saya, sehingga menurut saya layak untuk dikisahkan dalam postingan kali ini.

Memperbaiki TV LG timbul suara pletak-pletak layar tinggal separoh atas

Gambar hanya ilustrasi, soalnya saya tidak sempat dokumentasikan untuk before/afternya.

Proses memperbaiki TV LG Golden Eye 20 Inch terdengar suara pletak-pletak kayak orang sedang membakar Garam grasak, serta gambarnya hanya muncul separoh:

Mulailah saya bekerja, berbekal keyakinan dan ketelatenan. Dengan prinsip “hidup harus ada tantangan” dan harus terselesaikan. Saya membongkar casing TV tersebut, uji sebentar dan saya melihat Api keluar meloncat-loncat dari body dan kabel tegangan tinggi Flaback. Tak banyak berfikir, saya langsung menduga kalau itu flyback yang sudah koslet dalemannya. Saya juga meneliti kemungkinan lain misalnya ada elco yang kembung atau resistor yang gosong. Tampak dalam pandangan mata saya capasitor mylar kopel yang terlihat sedikit putih dan pecah. Ya udah cuma ada 2 part yang harus saya dapatkan di toko elektronika, yaitu flyback dan sebuah capasitor mylar 472J 3200V.

Mengganti flyback yang rusak keluar bunga api

Flyback aslinya tidak saya temukan di toko yaitu seri 6174Z-8005E dengan data pin : Col _ 185V_ B+115V _ GND _ 16V _ NC _ 45V _ ABL _ HT _ AFC,

Jadi saya pakai persamaannya saja, yaitu seri 154-177B yang sejatinya dipakai untuk TV AKARI dengan data pin : COL _ 180V _ B+110 _ GND _ 12V _ 24V _ 40V _ ABL _ HT _ AFC.

Kalau kita lihat, urutan pinnya sama, beda pin NC dan 24V ; artinya saya hanya tinggal pasang saja tanpa harus merubah posisi pin di chasis. Perbedaan yang cukup bikin ragu adalah voltase yang tercatat semuanya kurang 5 volt. Awalnya saya ragu, tapi daripada nggak dapat lebih baik dapat; masalah kurang 5 volt menurut saya nggak akan berpengaruh banyak karena flyback non orisinil juga belum tentu akurat 100%.

” Setelah saya ganti, kini gilirannya untuk testing….. pencet tombol “on” sambil agak deg-degan. Mak crakkkk….. TV bisa hidup tanpa suara pletak-pletak seperti sebelumnya… Agak tersenyum, karena langkah pertama sukses!….

Masih ada problem yang kedua yaitu screen/raster/layar tabung yang hanya nyala separoh dibagian atas. Bagaimana caranya agar gambar bisa tampil penuh, tidak terlihat separoh  seperti saat ini?….. Langsung saja saya menganggap kalau itu adalah masalah di blok vertical.

Pertama, saya amati jikalau ada capasitor yang kembung, Tapi nyatanya tidak ada yang terlihat aneh. Saya cek dioda dan resistor, tapi sepertinya semua normal. Tak pikir panjang, saya langsung reboisasi capasitor dan mengganti 2 buah diode yang ada diblok verical….

Test hidupin lagi…. Crakkk…. beberapa detik layar terbuka, Tapi nyatanya panggah wae, layar masih terlihat separoh bagian atas. Tengak-tengok nyari kopi sambil ngusuk jidat sambil mikir siapa yang menjadi biang keroknya….

Cling…. OHYA LUPA,  saya belum cek tegangan vertical in/out hingga VCC. Coba cek ah tegangannya…. ternyata normal semua ….

Berfikir lagi, mungkinkah IC verticalnya jebol?……. Tapi nurani saya berkata BUKANNN!!!! sebab kalau IC vertical yang short, pastinya gambar hanya akan tampil segaris putih vertical sebagai tanda kalau blok ini tidak bekerja. Atau setidaknya tegangan pin- IC nya akan berubah menjadi abnormal dan panasnya bisa berlebihan.. Malu kan ganti IC, kalau hasilnya masih panggah wae atau sama saja?…. kalau gitu cabut saja gelar dokter Sp.Kt-nya…. 😀

Saya berfikir nggak mungkin kalau IC vertical yang rusak, karena semua tegangan terlihat normal yaitu sekitar :

Baca Juga :  √ Cara Membuat Box Speaker Yang Benar Sehingga Hasilnya Bagus

Data pin dan Tegangan IC TDA8351

  • pin 1 VA = 2.32V
  • pin 2 VB = 2.32V
  • pin 3 VCC #1 = 16.03V
  • pin 4 VB out = 7.80V
  • pin 5 GND
  • pin 6 VCC #2 = 40.3V
  • pin 7 VOA =7.9V
  • pin 8 = 0.3V
  • pin 9 VOB =7.80V

Lalu apanya yang menjadi biang keroknya?…

Tidur dulu ah, besok saja dilanjutin karena waktu sudah agak malam…. ternyata saya tidak bisa tidur, kemudian bangun lagi buka laptop cek-ricek semua blog saya, barangkali saja ada yang down servernya.

Factory setting

Besoknya lanjut, Duduk-duduk dulu sambil ngopi dan manasin solder; sekaligus berfikir ” Mau Ngapain, apa yang harus di cek lagi?”… haha

IC Chroma?…. bisa jadi, karena IC ini yang mengirim signal ke input vertical. Cek tegangan, tapi semua oke-oke wae,,,,

Kalau IC program atau eprom?…. cling Oh iyaaaa………. Ini kan gambarnya tidak melipat, tapi menciut…….. Pikir saya. Kalau menciut itu programnya kosong, tapi kalau epromnya rusak pasti MENU dan Volume OSDnya tidak bekerja!

Artinya: Ini bisa jadi belum diset ulang programnya…. bisa saja karena bocoran listrik tegangan tinggi flyback menghancurkan setelan program diranah factory setting. Kan ini TV tidak menggunakan trimpot untuk mengatur vertical!, Jadi sangat besar kemungkinannya jika layar menciut keatas ini hanya karena belum disetting…

Langsung saja bergegas menuju factory setting TV LG, yaitu : Pencet tombol OK dipanel  Televisi dan tombol OK di remot secara bersamaan. Click! akhirnya muncul menu setelan pabrikannya. Nah ini dia!, semua nilai setelan menunjukkan angka NOL alias belum di setel.

Baru tahu, TV ini ternyata habis mereset dirinya sendiri ketika ada masalah flyback sebelumnya.

Pencet-pencet remot, nambah angka dibagian setelan vertical. BERHASIL!!!! posisi gambar akhirnya bisa dikembalikan keposisi seharusnya dan TV bisa tampil dengan gambar sempurna.

Masalah OSD berwarna gelap

Tapi ada masalah lagi…. OSD tampil hanya warna hitam, background dan tulisan menu sehingga menu nggak bisa kebaca….

Waduh, apa lagi ini….. mungkin inilah satnya garuk-garuk kepala yang paling tepat. Nengok Kopi masih tinggal setengah cangkir, mau disruput tapi kok banyak semutnya…. Teriak sajalah… Buk.. ibuk, bikinin kopi lagi dooong, kopiku dirubung semut! Tapi mana Ibuk ini, kok nggak ada jawaban,,,, ternyata pergi belanja ke pracangan sebelah rumah. ALHASIL, BIKIN KOPI SENDIRI jadinya…. hihi

Periksa dibagian eprom dan sekitar IC MICOM kali saja ada soderan yang copot,,,, tapi memang LG chasisnya bagus, saya nggak nemuin solderan yang retak atau copot.

Cek, semua tampak normal, lalu apanya yang bikin OSD jadi berwarna gelap semua?…

OOOh iya, kan ini tegangannya kurang 5volt semua. Jadi siapa tahu ini hanya gara-gara flyback kurang muter aja trimpot bagian screen adjustmentnya. Bisa jadi kan????…..

Tak coba puter trimpot screen, sret sret…. pyarrr…. Nah ini dia!, akhirnya huruf OSD terlihat lagi dengan jelas dan background hitamnya sudah menghilang.

SUKSES! akhirnya kerusakan TV LG Layar tinggal separoh dan penggantian FLYBACK berhasil. Lega rasanya bisa memenangkan tantangan ini.

Tapi Kali ini nggak dapat bayaran, karena milik keluarga sendiri,,,, 😀 Tapi hati merasa puas, karena merasa diri bisa berguna bagi kerabat… hehe

Kesimpulan:

Sebenarnya semua keribetan ini hanya karena saya tidak begitu memperhatikan factory setting. Jadi buat kamu semua calon dokter TV, jika menemui kerusakan vertical layar mengecil, jangan buru-buru langsung ambil kesimpulan IC rusak atau ada komponen yang soak. Tidak semua masalah vertical selalu disebabkan IC atau kerusakan komponen. Cobalah dilihat factory settingya pertamakali, sebab itu tak kalah peenting. Kemudian kalau itu tidak menyelesaikan masalah baru cek yang lain dimulai dari memeriksa solderan, melihat secara fisik kemungkinan komponen rusak dan selanjutnya memeriksa tegangan yang masuk. Baru mencari komponen mana yang rusak ketika sudah mengetahui jalur tegangan yang tidak normal.

Sekedar perlu diketahui, sebagian teknisi beranggapan bahwa factory setting tidak bisa berubah dengan sendirinya, jadi hanya mengira jikalau sebuah problem pasti ada kesalahan di salah satu atau beberapa blok rangkaian. Itulah kesalahan saya yang juga berkeyakinan seperti gitu, yang faktanya factory setting dalam kasus kali ini bisa berubah sendiri tanpa diapa-apakan; reset setting ke 0.0.0.0.0.0 alias nilai kosong semua. Coba kalau waktu itu saya langsung masuk factory setting, pasti tak akan jadi panjang dan lama.

Leave a Reply