X

Cara Menguji Transistor Menggunakan Multimeter Analog

Ads

Transistor adalah komponen elektronik jenis aktif(menguatkan signal, memodulasi signal, switching, stabilizer, dll) dan harus menerima tegangan supaya bekerja sehingga seringkali rusak. Kerusakan transistor umumnya disebabkan karena tegangan kerja yang tidak sesuai, disipasi yang berlebihan, atau tegangan masuk yang salah. Cara mengetes atau menguji kerusakan transistor tidak sama dengan komponen pasif seperti resistor dan kapasitor. Ada sejumlah cara untuk menguji transistor, dalam hal ini adalah menguji transistor tipe bipolar(Bipolar Junction Transistor – BJT) atau lebih kita kenal sebagai transistor biasa – salah satunya adalah dengan menggunakan multimeter baik analog maupun digital. Jenis lain dari transistor adalah jenis Field Effect Transistor(FET), cara kerjanya berbeda dengan BJT. Baca juga : Cara menguji MOSFET

Cara Menguji Transistor jenis BJT( Bipolar Junction Transistor)

Mengenal transistor

Sebelum mulai menguji sebuah transistor (BJT), kita perlu mengetahui 3 pin yang dimilikinya yaitu :

  1. Basis(B),
  2. Emiter(E),
  3. Collector(C).

Transistor juga memiliki tipe berdasarkan polaritas, yaitu NPN dan PNP.

  1. Transistor NPN : Arus mengalir dari Colector ke Emitor ketika Basis diberi arus negatif(ground)
  2. Transistor PNP : Arus mengalir dari Emitor ke Colector ketika basis diberi arus positif.

Untuk menguji transistor BJT menggunakan multimeter, penting untuk memahami jenisnya, NPN atau PNP dan letak pin BCE-nya. Bagaimana cara untuk mengetahuinya? pertama kita bisa membuka datasheet dari transistor yang akan kita uji.

Menguji Transitor

Cara termudah menguji transistor menggunakan mutimeter kita bisa berpedoman pada tipenya, N-P-N atau P-N-P.

  • N = Negatif, kita samakan dengan probe negatif (warna hitam) pada multimeter
  • P = Positif, kita samakan dengan probe positif (warna merah) pada multimeter.

Sementara pada multimeter, probe yang berwarna hitam menunjukkan arus negatif, dan probe warna merah menunjukkan arus positif.

1. Cara menguji transistor NPN

Untuk menguji transistor NPN, hal pertama yang perlu kita dahulukan adalah menempelkan probe multimeter yang warna merah(Positif) pada Basis transistor. Kemudian probe warna hitam (Negatif) pada pin E. Posisi Multimeter pada X1.

Kesimpulan dan hasil :

Probe merah ditempelkan di pin B, dan probe hitam pada pin E.

  • Jika jarum multimeter menyimpang menunjukkan ada nilai hambatan tertentu, pin B dan E masih dalam keadaan baik.
  • Jika jarum multimeter menyimpang mentok atau menunjuk angka 0(tanpa hambatan), pin B dan E mungkin sudah short, rusak.
  • Jika jarum multimeter diam tidak bergerak(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), bisa kita simpulkan kalau pin B dan E sudah putus, transistor rusak.

Ubah posisi probe multimeter, sekarang probe hitam ditempelkan ke pin B dan probe merah pada pin E

 

  • Jika jarum multimeter diam tidak menyimpang(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), bisa kita simpulkan kalau pin B dan E masih baik.
  • Jika jarum multimeter menyimpang menunjukkan ada nilai hambatan tertentu atau mentok, pin B dan E sudah short, transistor rusak.

Tempelkan Probe merah ke posisi semula yaitu di pin B, dan probe hitam pada pin C

 

  • Jika jarum multimeter menyimpang menunjukkan ada nilai hambatan tertentu, pin B dan C masih dalam keadaan baik.
  • Jika jarum multimeter menyimpang mentok atau menunjuk angka 0(tanpa hambatan), pin B dan C mungkin sudah short, rusak.
  • Jika jarum multimeter diam tidak bergerak(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), bisa kita simpulkan kalau pin B dan C sudah putus, transistor rusak.

Tukar posisi probe multimeter, yaitu sekarang probe hitam ditempelkan ke pin B dan probe merah pada pin C

 

  • Jika jarum multimeter diam tidak menyimpang(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), bisa kita simpulkan kalau pin B dan C masih baik.
  • Jika jarum multimeter menyimpang menunjukkan ada nilai hambatan tertentu atau mentok, pin B dan C sudah short, transistor rusak.

Posisikan probe pada pin E dan C dibolak-balik, seperti gambar dibawah :

 

  • Jika jarum multimeter diam tidak bergerak(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), transistor masih baik.
  • Jika jarum menyimpang menunjukkan nilai hambatan tertentu atau mentok 0(tanpa nilai hambatan), transisor sudah rusak.

Tukar posisi probe multimeter, sekarang probe hitam pada pin E dan probe merah pada pin C

  • Jika jarum multimeter diam tidak bergerak(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), transistor masih baik.
  • Jika jarum meyimpang menunjukkan nilai hambatan tertentu ataupun mentok 0(tanpa nilai hambatan), transistor sudah rusak.

PERKECUALIAN :

Pada transistro tertentu terkadang dibuat dengan dilengkapi dioda sekaligus didalamnya, biasanya pada transistor HOT TV tabung. Lihat simbol sbb:

Dioda tersambung, anoda pada pin E dan katoda pada pin C. Maka ketika probe multimeter warna merah ditempelkan pada pin E dan probe merah pada pin C, maka jarum akan bergerak menunjukkan nilai hambatan tertentu karena ada diodanya. Dan jika posisi probe diubah, seharusnya jarum diam tidak bergerak jika transistor masih bagus.

2. Menguji transistor tipe PNP

Cara menguji transistor PNP pada prinsipnya sama, hanya saja posisi probe multimeter adalah kebalikan dari cara menguji transistor jenis NPN seperti diatas.

 

Baca juga :

Probe hitam ditempelkan di pin B, dan probe merah pada pin E.

  • Jika jarum multimeter menyimpang menunjukkan ada nilai hambatan tertentu, pin B dan E masih dalam keadaan baik.
  • Jika jarum multimeter menyimpang mentok atau menunjuk angka 0(tanpa hambatan), pin B dan E mungkin sudah short, rusak.
  • Jika jarum multimeter diam tidak bergerak(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), bisa kita simpulkan kalau pin B dan E sudah putus, transistor rusak.

Ubah posisi probe multimeter, sekarang probe hitam pada pin E dan probe merah pada pin B

  • Jika jarum multimeter diam tidak menyimpang(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), bisa kita simpulkan kalau pin B dan E masih baik.
  • Jika jarum multimeter menyimpang menunjukkan ada nilai hambatan tertentu atau mentok, pin B dan E sudah short, transistor rusak.

Tempelkan kembali probe hitam multimeter pada posisi semulai yaitu di pin B, dan probe merah pada pin C

  • Jika jarum multimeter diam tidak bergerak(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), transistor masih baik.
  • Jika jarum meyimpang menunjukkan nilai hambatan tertentu atau jarum sampai mentok 0 ohm(tanpa nilai hambatan), artinya transisor sudah rusak.

Tukar posisi probe multimeter, sekarang probe merah ditempelkan pada pin B dan probe hitam pada pin C

  • Jika jarum multimeter diam tidak bergerak(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), transistro masih baik.
  • Jika jarum meyimpang menunjukkan nilai hambatan tertentu ataupun mentok 0(tanpa nilai hambatan), transisor sudah rusak.

Posisikan probe pada pin E dan C dibolak-balik, seperti gambar dibawah:

 

 

  • Jika jarum multimeter diam tidak bergerak(menunjukkan nilai hambatan tak terbatas), transistor masih baik.
  • Jika jarum menyimpang menunjukkan nilai hambatan tertentu atau mentok 0(tanpa nilai hambatan), transisor sudah rusak.

Baca juga :

Catatan:

  • Menguji transistor sebaiknya tidak sedang dalam rangkaian supaya lebih meyakinkan.
  • Cara menguji transistor diatas hanya bisa digunakan untuk mengetahui apakah sebuah transistor putus atau koslet/short – tidak bisa digunakan untuk mengetahui penurunan kinerja transistor.

Demikian cara sederhana menguji transistor menggunakan multimeter analog. Dengan penjelasan yang mungkin belibet, semoga bisa memahaminya.

 

 

 

 

 

Artikel di Update pada Februari 17, 2021 12:11 pm

Ads
Supri: Editor dan penulis di spiderbeat.com adalah seorang bloger, teknisi audio dan elektronik, Menulis blog adalah salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang, untuk menyiman catatan dan berbagi kepada Anda.
Ads

Website ini menggunakan kukis

Baca selengkapnya
Ads