X
    Categories: Otomotif

Cara mengemudi Mobil Manual/Matic ditanjakan yang Padat dan Merayap

Ads

Mengingat kondisi jalanan yang bervariasi dan kurang bisa dipastikan saat perjalanan luar kota dan tak mengenal medan sebelumnya, maka pengemudi mobil hendaklah memiliki ketrampilan yang baik dan siap menghadapi segala medan jalan yang bagaimanapun sulitnya.

Terutama kita harus benar-benar siap jika harus menghadapi jalanan yang menanjak terjal, bermuatan banyak sekaligus ketika kondisi macet maupun padat merayap. Kesalahan sedikit saja pada kondisi jalanan yang seperti itu dapat berakibat fatal, seperti kecel*k*an yang tidak kita inginkan bersama.

Sebenarnya tak ada yang istimewa dengan jalanan menanjak. Hanya saja ketika kita harus berhenti atau berjalan pelan karena padatnya lalu-lintas saat itu, maka mau tak mau kita perlu ketrampilan mengemudi yang baik dan benar. Ketrampilan mengemudi yang baik tak hanya mengurangi risiko kecelakaan, tapi juga untuk meminimalkan kerusakan dini pada mesin mobil.

Baca juga : Panduan Ringkas Membeli Mobil yang Cocok untuk Anda

Ada 3 teknik mengemudi untuk bisa menguasai jalanan tanjakan yang merayap ataupun macet [mobil manual dan matic]

1. Berhenti dengan mengandalkan rem

Ini adalah cara yang paling mudah untuk menahan laju kendaraan, namun cara ini hanya cocok jika kita sedang malalui tanjakan yang landai dengan penumpang yang tidak banyak dengan kondisi jalanan yang tidak terlalu lama macet.

Jika mobil didepan berhenti, seketika itu kita bisa langsung menekan pedal kopling setengah dan injak rem. Ketika mobil didepan sudah mulai berjalan, kita bisa mulai melepaskan pedal rem dan segera berpindah untuk menekan sedikit pedal gas.

Namun untuk mobil matic kita hanya cukup menginjak rem, pindah ke gigi L1, lalu menekan gas ketika harus maju. Kenapa menggunakan gigi L1 pada matic? karena pada saat menanjak, beban mesin lebih berat dan gigi L1 adalah gigi rendah yang sama dengan gigi 1 pada mobil manual. Tujuannya supaya mesin lebih awet, namun terkadang mobil matic memang tak bisa maju pada gigi D saat start di jalanan yang cukup menanjak.

2. Berhenti dengan cara menyeimbangkan pedal kopling dan gas.

Cara ini sering disebut sebagai keseimbangan dalam mengemudi. Caranya dengan hanya menekan pedal kopling yang ditekan separuh hingga menemukan titik yang pas sehingga mobil tidak mundur maupun maju. Separuh disini artinya bukan separuh yang sebenarnya, namun separuh adalah artinya bukaan kopling yang benar-benar seimbang dengan putaran mesin yang membuat mobil bisa tertahan, tidak maju juga tidak mundur sementara mesin tetap hidup.

Untuk bisa melakukan ini kita memerlukan perasaan dan kebiasaan agar mudah menemukan momen kerenggangan kopling yang tepat. Jangan lakukan ini dijalanan umum jika masih belum terbiasa karena risikonya tinggi – sebab jika tidak seimbang mesin mobil akan mati,  atau bisa juga mundur jika  kita spontan menginjak pedal kopling(karena umumnya yang masih baru belajar beberapa minggu masih mudah panik).

Tidak ada pengemudi yang bisa melakukan keseimbangan ini dengan baik dan tetap tenang tanpa pernah melakukan latihan dan berpengalaman di jalanan umum. Tetapi sering-sering melatih keseimbangan adalah cara yang baik sebelum Anda benar-benar turun mengemudi ke medan menanjak yang sebenarnya(jalur padat kendaraan). [berlaku pada mobil Manual /MT.]

Tapi cara berhenti menggunakan keseimbangan kopling dan gas sangat tidak disarankan pada kondisi tanjakan yang curam dan/atau beban berat misalnya bangku penumpang dalam keadaan penuh meskipun Anda adalah pengemudi yang sudah cukup berpengalaman dijalan. Hal ini karena kopling adalah komponen yang harus menerima kerja yang berat saat melakukan keseimbangan ini, jadi cara ini dapat merusak kanvas kopling dengan cepat bahkan terbakar dan mobil macet pada saat itu juga. Untuk itu lanjutkan membaca, dan cobalah beberapa cara yang lebih aman pada mesin pada poin berikutnya dibawah.

3. Menggunakan rem tangan/hand rem/handbrake

Cara berhenti ditanjakan menggunakan handrem bisa diterapkan pada semua kondisi jalanan – bahkan sangat disarankan ketika harus berhenti ditanjakan yang terjal karena macet atau alasan lain ketika penumpang mobil penuh/beban berat. Saat melewati tanjakan yang curam sangat membutuhkan kondisi hand-rem (dan semua sistem pengereman) dan tenaga mesin mobil yang prima – sebab jika tidak, melaju dijalanan terjal sangatlah berisiko tinggi. Untuk itu pastikan kondisi kendaraan Anda secara keseluruhan dalam kondisi yang siap pakai pada kondisi jalanan yang bagaimanapun.

Catatan: Mobil minibus biasa atau sejenis sedan yang tidak menggunakan gardan ganda/jeep disarankan tidak melewati jalur yang bertanjakan sangat terjal. Tetap ikuti petunjuk/rambu lalulintas yang ada. Ketika ada larangan mobil tertentu tidak boleh masuk, maka sebaiknya Anda mengikuti saran tersebut – yaitu balik arah mencari jalur alternatif yang aman sesuai jenis kendaraan.

Ada dua cara penggunaan handbrake ditanjakan dan/atau beban berat yang banyak dilakukan oleh pengemudi yaitu :

#1 Cara yang paling sering dilakukan orang :

Untuk Mobil Manual/MT

      1. Pastikan masuk gigi 1 agar tenaga mesin lebih kuat sehingga bisa mengalahkan tanjakan yang curam dan/atau dengan beban muatan yang berat.
      2. Jika harus berhenti, tekan rem, injak kopling, lalu tarik hand rem penuh. Saat akan berjalan, lepaskan pedal kopling secara perlahan sampai mobil terasa bergetar ~ kemudian lepaskan handrem juga secara perlahan bersamaan dengan melepaskan pedal kopling juga perlahan sampai penuh yang sekaligus dibarengi menekan pedal gas agar mobil bergerak maju. Banyak-banyak latihan adalah cara yang tepat supaya bisa dengan mudah menemukan momen/timing yang tepat antara pelepasan pedal kopling=pelepasan tuas handrem=dan penambahan pedal gas. Hati-hati jika belum pernah latihan karena jika tidak pas momennya, yang bisa terjadi adalah mesin bisa mati bahkan kendaraan bisa kontan  terperosok kebawah.  Kekurangan lainnya dari cara ini adalah kopling bisa lebih cepat aus.

 

 

Catatan :

Sangat tidak disarankan melalui tanjakan curam dengan beban berat bagi pemula sebelum pernah berlatih pada kondisi jalan seperti ini yang dilakukan secara bertahap dari mulai yang ringan.

Jangan pernah melalaikan perawatan handrem khususnya.

Kenali kendaraan Anda. Misalnya kendaraan baru pinjam atau baru beli dalam kondisi second, maka sebelu mengemudikannya kenali terutama kedalaman pedal kolingnya, kemampuan rem dan handrem hingga akselerasinya.

Untuk mobil matic/AT:

Pastikan gigi dalam posisi L1. Ketika mau bergerak maju, tinggal lepaskan hand rem secara perlahan bebarengan dengan kaki menekan pedal gas sampai mobil bergerak maju.

Memang sangat mudah kalau pakai mobil matic, semua kondisi jalanan terasa tidak begitu berarti. Namun sebaiknya memakai cara yang benar saat melalui tanjakan dan harus berhenti atau sedang macet. Gunakan Gigi L(low) supaya beban mesin ringan supaya umur pakai mobil lebih lama saat dalam kondisi tersebut – atau ikuti petunjuk manualnya.

#Cara kedua (jarang dipakai, namun sangat efektif)

Cara ini terlihat “sangat kasar”, namun sebenarnya ini lebih aman dan lebih mudah dari cara-cara yang pertama.

Mobil Manual/MT

  • Seperti biasa, jika tiba-tiba harus berhenti ditanjakan, tekan pedal rem, tarik handrem, dan tekan kopling dan pastikan gigi masuk 1.
  • Ketika mau berangkat, biarkan dulu handrem tertarik penuh kemudian secara bersamaan tekan sedikit pedal gas agar mesin tak mati dan melepaskan kopling secara penuh. Apakah mobil tersentak? ya mobil akan tersentak, namun disinilah manfaat kerjanya! Setelah mobil tersentak, lalu spontan lepaskan handrem dan jalankan mobil dengan menambah pedal gas. (Catatan: Biarkan dulu kendaraan yang ada didepan kendaraan Anda sudah bergerak maju agak jauh supaya tidak keseruduk mobil anda ya 😀 )

Untuk mobil Matic/AT :

Sangat mudah, gigi pastikan dalam posisi L1. Ketika akan berangkat, biarkan dulu hand-rem tertarik penuh lalu tekan pedal gas sampai ada sedikit hentakan pertanda mobil akan maju, kemudi lepaskan hand rem.

Tips Aman melewati tanjakan curam/terjal:

  • Pastikan kondisi kendaraan secara keseluruhan dalam kondisi prima (terutama mesin, rem, handerm, kopling, dsb) sebelum bepergian jauh apalagi belum mengenal medan yang akan Anda dilalui.
  • Cek dan kenali kendaraan apabila Anda belum pernah menggunakannya, misalnya pinjam atau baru beli kendaraan tangan kedua.
  • Jika anda dihadapkan dengan masalah seperti ini dan merasa ragu-ragu untuk melewatinya(jika tanjakan curam dan/atau beban berat), maka jangan dipaksakan lebih baik mencari jalan alternatif yang aman. Jika memang sangat terpaksa, cara paling aman adalah dengan meminta semua penumpang untuk turun(, pastikan hand-rem ditarik penuh, nyalakan lampu tanda bahaya. Minta kepada salah satu penumpang yang bisa membawa batu yang besar untuk jaga-jaga mengganjal ban jika kejadian mesin kehilangan torsi karena tak kuat. Ketika tanjakan sudah terlewati, baru Anda bisa berhenti dan mengangkut lagi semua penumpang.
  • Jika Anda tak yakin dengan kondisi mobil, sebaiknya tidak dipaksakan untuk melewatinya. Lebih baik mencari jalan alternatif atau kembali pulang atau setidaknya ke bengkel untuk memastikan kondisi kendaraan.
  • Sebagai antisipasi, sebaiknya mengisi bahan bakar beroktan tinggi misalnya 99, karena performa mesin akan menjadi lebih baik ketika melewati medan jalanan yang berat.
  • Tetap tenang, hindari panik jika menghadapi jalan yang terjal.
  • Selalu mematuhi petunjuk dan rambu. Jika memang ada larangan bagi jenis kendaraan tertentu untuk melewati tanjakan tersebut, sebaiknya tidak dipaksakan. Misalnya ada tulisan hanya untuk kendaraan dobel gardan(4×4), harus masuk gigi 1, dsb.

Baca juga :Keunggulan kekurangan mobil diesel dan mobil bensin dan Apakah kelebihan bensin Pertamax dibanding bensin premium?

Mengemudi itu tidak sesederhana yang kita lihat bukan?… Tak hanya harus berketrampilan mengemudi secara baik, tapi juga harus memahami kemampuan dan topologi mesin kendaraan yang dipakai demi keselamatan.

Artikel di Update pada Oktober 15, 2018 11:03 am

Ads
Supri: Editor dan penulis di spiderbeat.com adalah seorang bloger, teknisi audio dan elektronik, Menulis blog adalah salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang, untuk menyiman catatan dan berbagi kepada Anda.

View Comments (3)

Ads

Website ini menggunakan kukis

Baca selengkapnya
Ads