Cara menggunakan indikator Simple Moving Averages (SMA)

Simple Moving Average (SMA) adalah jenis yang paling sederhana dari moving average . Pada dasarnya, simple moving average (SMA) dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan “X” periode lalu dan kemudian membagi jumlahnya dengan X. Bingung???,,,,

Jangan khawatir, disini kita akan mencoba untuk menjelaskannya:
Jika Anda merencanakan  5 period SMA 1-jam pada grafik, maka Anda akan menambah harga penutupan selama 5 jam terakhir, dan kemudian membagi jumlahnya dengan 5. That is! , Anda sekarang memiliki harga penutupan rata-rata selama lima jam terakhir! .Serangkaian tersebut akan bertemu , dan Anda mendapatkan Moving Average!

Jika Anda plot 5 periode SMA pada 10 M, Anda akan menjumlahkan harga penutupan 50 menit terakhir, dan kemudian membagi jumlahnya dengan 5.

Jika Anda plot  5 period SMA pada grafik 30 M, Anda akan menjumlahkan harga penutupan 150 menit terakhir, dan kemudian membagi jumlahnya dengan 5.

Jika Anda plot 5 period SMA pada 4 jam, silahkan lihat gambarnya dibawah.

Sebagian besar paket charting akan melakukan semua perhitungan untuk Anda. Alasan kita hanya bosan dengan cara “bagaimana” pada perhitungan SMA.Namun itu penting untuk dipahami, sehingga Anda tahu cara mengedit dan tweak indikator.

Memahami bagaimana cara indikator bekerja berarti Anda sudah dapat menyesuaikan dan membuat strategi yang berbeda jika ada perubaha pola merket yang besar.

Sekarang, seperti hampir semua indikator yang ada, moving average beroperasi dengan delay (penundaan). Karena Anda mengambil average (rata-rata) dari sejarah harga masa lalu, Anda hanya melihat pergerakan umum dari masa lalu dan arah umum pada pergerakan harga jangka pendek kedepan.

Baca Juga :  Cara Membuat EA atau Robot Trading

Berikut adalah contoh bagaimana moving average bisa memperlancar aksi harga

Cara menggunakan indikator Simple Moving Averages (SMA)

Pada grafik di atas, kita sudah plot pada tiga SMA yang berbeda pada grafik 1-jam USD / CHF. Seperti yang Anda lihat, semakin lama periode SMA, maka semakin tertinggal harga.

Perhatikan bagaimana SMA 62 berada jauh dari harga saat ini dari 30 dan SMA 5.

Hal ini karena SMA 62  menambahkan sampai dengan harga penutupan 62 periode terakhir dan membaginya dengan 62. Semakin lama periode yang Anda gunakan untuk SMA, maka akan semakin lambat untuk bereaksi terhadap pergerakan harga.

SMA pada grafik ini menunjukkan keseluruhan sentimen pasar pada waktu saat ini . Di sini, kita bisa melihat bahwa pair ini sedang tren.

Tak hanya melihat  harga pasar saat ini, moving average bisa memberikan pandangan yang lebih luas lagi, dan sekarang kita dapat mengukur arah umum harga pada masa depan. Dengan menggunakan SMA, kita bisa mengetahui apakah pair sedang  tren naik, tren turun, atau masih baru mulai.

Ada satu kelemahan simple moving average, yaitu  mereka rentan terhadap lonjakan harga. Pada saat itu  terjadi, maka dapat memberikan kita sinyal palsu (fake signal). Kita mungkin berpikir bahwa tren baru yang masih dapat berkembang, tetapi dalam kenyataannya, tidak ada yang berubah.

Leave a Reply